November 7, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

Redaksi by Redaksi
30 Juli 2025
in budaya, Tradisi
0
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

‎NIKI PALEG adalah sebuah tradisi potong jari yang dilakukan oleh Suku Dani di pedalaman Papua.

‎Budaya dan tradisi ini dikenal sebagai suatu tragedi merelakan satu atau bahkan keempat jarinya dipotong sebagai perwujudan rasa cinta kepada orang yang sudah meninggal.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Masyarakat Suku Dani menganggap bahwa tradisi ini akan membuat roh tetap berada di dalam honai, yakni rumah tradisional masyarakat Papua Pegunungan khususnya Suku Dani.

Menurut mereka, tradisi ini merupakan media berkomunikasi dengan para ruh, sehingga tidak perlu mengutarakan apa pun lagi dengan kata-kata.

‎Setidaknya, para ruh dari orang yang sudah meninggal tetap berada di honai hingga luka pada jari-jari mereka sembuh.

Pemotongan jari dalam tradisi ini dilakukan pada semua jari kecuali ibu jari.

‎Umumnya, bagian yang akan dipotong adalah dua ruas jari. Bagian jari yang telah dipotong ini nantinya akan dikeringkan dan dibakar.

‎Adapun pemotongan jari ini umumnya menggunakan alat-alat atau benda taham, seperti pisau, parang, hingga kapak.

Namun, ada juga yang melakukannya dengan cara mengikat jari menggunakan sebuah tali hingga jari menjadi mati rasa saat dipotong.

‎Ritual ini umumnya ditujukan kepada kaum ibu.

Namun, anggota keluarga lain yang berasal dari pihak ayah ataupun ibu juga dapat menjadi subjek ritual ini.

‎Mereka yang merelakan jari-jarinya dipotong umumnya dipenuhi oleh emosi duka cita dan perasaan cinta.

Emosi inilah yang membuat mereka mampu menyakiti diri mereka sendiri secara fisik.

‎Sementara itu, jari tangan dipilih karena tangan merupakan bagian tubuh yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan.

Saat jari tangan sudah tidak lagi lengkap, maka dapat diartikan bahwa kehidupan yang tengah dijalani tidak lagi sama.

‎Selain sebagai ungkapan duka dan cinta, tradisi ini juga dimaksudkan sebagai bentuk menghindari bencana dan musibah yang dianggap menjadi faktor kerabatnya meninggal.

Dengan tradisi niki paleg, mereka ingin bencana dan musibah tersebut tidak kembali menimpa yang lainnya. (lec)

‎

Tags: Niki PalegPotong JariTradisi Suku Dani

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
4
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
9
Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
5
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
14
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Next Post
Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat  ‎

Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In