Dunia kerja sepertinya tak ramah bagi pekerja di tanah air. Sebab, lebih dari 1 juta orang kemiskinan di Indonesia tahun 2025 adalah lulusan universitas alias berstatus sarjana.
Data ini diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat berbicara di Kajian Tengah Tahun Indef 2025 di Jakarta.
Kementerian Ketenagakerjaan menampilkan data bahwa ada 7,28 juta orang pengangguran saat ini.
Riset dilakukan kepada penduduk usia kerja di atas 15 tahun. Dari jumlah kemiskinan tersebut sebanyak 1.010.652 orang adalah lulusan universitas.
Lulusan universitas berada di urutan keempat dari lima kategori jenjang pendidikan yang pengangguran.
Pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SD dan SMP yakni 2.422.846 orang.
Lainnya adalah 2.038.893 orang lulusan SMA, 1.628.517 orang lulusan SMK, 177.399 orang lulusan diploma.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan sebanyak 85 persen tenaga kerja Indonesia merupakan lulusan sekolah menengah (SMA dan SMK), yang menjadi tantangan kualitas pekerja di Indonesia.
“Kalau ini menjadi tantangan kita. Perlambatan standar-lah,” tutur Yassierli.
Pemerintah akan meluncurkan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN), yang bertujuan untuk mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Jadi, launching itu sekaligus SDM-nya sudah ada, kemudian skema sertifikasinya sudah ada, kemudian LPK-LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang siap men-support,” jelas Yassierli mengakhiri. ***
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia: