SIAPAPUN pasti mengetahui bahwasanya bawang putih sering digunakan sebagai bumbu masakan.
Tak hanya berperan sebagai penyedap makanan, bawang putih juga biasa digunakan sebagai obat.
Dikutip dari WebMD, bawang putih merupakan bagian dari genus Allium, yang juga mencakup bawang bombai, bawang merah, daun bawang, dan daun kucai.
Beberapa anggota genus ini memiliki khasiat kesehatan yang sama dengan bawang putih.
Bawang putih dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung, dan bawang putih memiliki khasiat antimikroba dan antikanker.
Dalam makanan, bawang putih digunakan dalam jumlah kecil dan mengandung sangat sedikit kalori, lemak, protein, atau karbohidrat.
Khasiatnya bagi kesehatan berasal dari enzim dan senyawa unik yang dikandungnya.
Satu siung bawang putih mengandung 4 kalori dan 1 gram karbohidrat.
Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Beberapa peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Emory menemukan komponen minyak bawang putih, diallyl trisulfide, membantu melindungi jantung setelah serangan jantung dan selama operasi jantung.
Suplemen bawang putih, khususnya ekstrak bawang putih tua, juga dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Meskipun efek bawang putih sebanding dengan obat tekanan darah standar, ditemukan bahwa orang yang kadar vitamin B-nya tidak memadai mungkin tidak merasakan manfaat ini.
2. Mengurangi Risiko Infeksi
Bawang putih dikenal luas karena kemampuannya melawan bakteri, virus, jamur, dan bahkan parasit.
Satu penelitian menemukan bahwa allicin, komponen aktif bawang putih yang baru dihaluskan, memiliki sifat antivirus dan juga efektif melawan berbagai macam bakteri, termasuk strain E. coli yang resistan terhadap banyak obat.
Ditemukan pula bahwa allicin memiliki khasiat antijamur, termasuk terhadap Candida albicans, yang menyebabkan infeksi jamur.
Aksi antiparasitnya membantu melawan parasit usus utama, termasuk Giardia.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa allicin dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus (MRSA) yang resistan terhadap methicillin.
3. Mengurangi Pembekuan Darah
Banyak penelitian telah menemukan bahwa bawang putih dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya bekuan darah.
Hal ini juga dapat menjadi risiko bagi sebagian orang.
Satu uji coba acak tersamar ganda menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih tua, tidak seperti bawang putih segar atau suplemen bawang putih lainnya, tidak meningkatkan risiko pendarahan pada pasien yang mengonsumsi warfarin.
4. Mengurangi Risiko Kanker
Beberapa penelitian telah mengaitkan bawang putih dan anggota keluarga Allium lainnya, dengan penurunan risiko kanker tertentu.
Studi Kesehatan Wanita Iowa, yang melibatkan lebih dari 40.000 wanita berusia antara 55 dan 69 tahun, menemukan bahwa konsumsi bawang putih dapat menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
Sebuah studi selama 30 tahun yang melibatkan 125.000 orang menemukan bahwa konsumsi bawang putih dikaitkan dengan penurunan risiko kanker lambung.
Dalam studi tersebut, partisipan yang mengonsumsi bawang putih 5 kali atau lebih dalam seminggu mengalami penurunan risiko terbesar, sementara mereka yang mengonsumsinya kurang dari sekali dalam seminggu memiliki risiko kanker lambung tertinggi. ***