Agustus 9, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Tradisi

Wow, Menangkap Udang Sembari Berkuda

‎Tradisi Unik Nelayan Belgia ‎

Redaksi by Redaksi
18 Juli 2025
in Tradisi
0
Wow, Menangkap Udang Sembari Berkuda

‎Sekitar abad ke-15, ada sebuah tradisi memancing yang cukup unik. Seorang nelayan akan memancing hewan laut, seperti udang atau ikan, di pesisir pantai dengan menunggangi seekor kuda dan membawa sebuah pukat.

‎Tradisi ini dilakukan oleh para nelayan Flemish di pantai laut utara dari Prancis, Jerman, Belgia, hingga Inggris bagian selatan, selama lebih dari 500 tahun lamanya.

BACA JUGA

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

Mereka menyebut para nelayan tersebut dengan julukan paardenvisser atau para pemancing berkuda.

‎Dahulu, tradisi memancing seperti itu diturunkan secara turun-temurun. Dari ayah, turun ke anak, lalu ke anaknya lagi, dan begitulah seterusnya, sehingga menjadikan anak laki-laki pada masa tersebut memiliki kebiasaan yang sama, dalam sebuah pekerjaan dan perdagangan.

‎Sayangnya pada saat ini, hanya 17 orang saja yang masih melanjutkan tradisi tua yang telah diakui oleh UNESCO ini.

‎UNESCO sadar bahwa tradisi tersebut secara perlahan dapat menghilang dan mulai ditinggalkan oleh orang-orang.

Oleh sebab itu, sekitar lima tahun yang lalu, para dewan tertinggi di UNESCO mengadakan pertemuan dengan beberapa asosiasi dan dewan kota untuk membahas hal ini.

Hasilnya, mereka mengizinkan para wanita untuk menjadi nelayan dan melakukan tugas memancing, layaknya yang selama ini dilakukan oleh para laki-laki.

‎Salah satu wanita yang sangat antusias untuk melakukan pekerjaan ini adalah Nele Bekaert.

Bersama dengan kuda kesayangannya yang bernama Axel, ia memulai pekerjaannya dengan menyisir Pantai Flanders bagian barat, Belgia, sejauh beberapa kilometer.

‎Saat air pantai sedang surut, Bekaert sudah berada di tepi pantai, membawa jaring besar dan gerobak, lalu menaiki Axel dan menungganginya. Ia menyisir tepi pantai untuk menangkap udang-udang.

‎Biasanya, Bekaert dapat menangkap satu kilogram udang setiap harinya, lalu beristirahat di pantai sambil merebus sebagian hasil tangkapannya.

Namun, karena pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19, ia jadi sering membawa langsung udang-udang hasil tangkapannya untuk dimakan oleh keluarganya, dan sebagian lainnya untuk diperdagangkan.

‎“Apa yang bisa dilakukan oleh laki-laki, perempuan juga bisa.” Kata Bekaert dilansir BBC International.

‎“Sekarang saya selalu bekerja sama dengan suami untuk mencari uang dari pesisir laut, sambil mempertahankan tradisi yang telah berusia lebih dari 500 tahun ini. Saya berharap tradisi ini akan selalu dilestarikan secara turun-temurun dan tidak akan pernah hilang,” ungkapnya.

‎Kini, Bekaert dan suaminya juga mulai memperkenalkan tradisi memancing ini ke putra mereka yang berusia 12 tahun. Mereka berharap putranya dapat meneruskan tradisi keluarga penangkap udang.

‎Mereka juga memiliki putri kembar berusia sembilan tahun. Bekaert pun menuturkan harapannya, “Saat dia sudah cukup dewasa, tentu kami akan melatihnya juga.” ***

‎

‎

Tags: Tangkap Udang sambil berkudaTradisi BelgiaUniknya tradisi Belgia

Post Terkait

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
1
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
‎Kerik Gigi, Tradisi Unik Perempuan Mentawai   ‎
budaya

‎Kerik Gigi, Tradisi Unik Perempuan Mentawai  ‎

29 Juli 2025
1
Sumpit, Senjata Tradisional Dayak nan Mematikan   ‎
Tradisi

Sumpit, Senjata Tradisional Dayak nan Mematikan  ‎

21 Juli 2025
3
Gedebung Sampan, Olahraga Unik Khas Bondowoso 
Olahraga

Gedebung Sampan, Olahraga Unik Khas Bondowoso 

21 Juli 2025
2
Next Post
Menakar Peluang Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026  ‎

Menakar Peluang Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In