Radang sendi atau arthritis merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal paling umum yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun.
Penyakit ini menyebabkan nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, hingga keterbatasan gerak, dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya secara signifikan. Lalu, apa penyebab utama radang sendi?
Dikutip dari Mayoclinic dan Cleveland Clinic, berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab utama radang sendi berdasarkan jenisnya:
1. Penuaan dan Keausan Sendi (Osteoarthritis)
Osteoarthritis adalah bentuk radang sendi yang paling umum. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan tulang rawan secara perlahan, yaitu jaringan halus yang melapisi ujung tulang pada sendi.
Seiring bertambahnya usia, penggunaan sendi yang terus-menerus menyebabkan tulang rawan menipis, hingga tulang saling bergesekan. Hal ini menimbulkan nyeri, kekakuan, dan peradangan.
Beberapa faktor dapat memicu munculnya masalah pada sendi, termasuk usia lanjut yang menyebabkan penurunan fungsi dan elastisitas sendi secara alami.
Selain itu, riwayat cedera sendi sebelumnya juga berperan besar karena dapat meninggalkan kerusakan permanen.
Kegemukan menjadi faktor pemicu lainnya karena berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama lutut dan pinggul.
Aktivitas fisik yang berlebihan pada sendi tertentu, seperti olahraga intens tanpa istirahat yang cukup, juga bisa mempercepat keausan sendi dan memicu peradangan.
2. Gangguan Autoimun (Rheumatoid Arthritis)
Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan pelapis sendi (sinovium).
Ini menyebabkan peradangan kronis, pembengkakan, dan secara bertahap menghancurkan tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri.
Faktor-faktor lain yang dapat memicu gangguan sendi antara lain riwayat genetik atau keluarga.
Gangguan sendi juga lebih sering terjadi pada wanita. Selain itu, faktor lingkungan seperti kebiasaan merokok dan paparan infeksi virus turut meningkatkan risiko peradangan pada sendi.
3. Penumpukan Asam Urat (Gout)
Asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia) dapat menyebabkan kristal urat terbentuk dan mengendap di dalam sendi, terutama pada jempol kaki.
Gout menyebabkan serangan nyeri hebat dan mendadak, serta pembengkakan.
4. Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa jenis arthritis dapat dipicu oleh infeksi virus seperti COVID-19, hepatitis, atau infeksi lainnya.
Jenis ini disebut arthritis reaktif atau viral arthritis, yang menyebabkan peradangan sendi sementara.
5. Penyakit Sistemik Lainnya
Beberapa penyakit autoimun seperti psoriasis, lupus, atau ankylosing spondylitis juga dapat memicu radang sendi sebagai bagian dari komplikasi sistemik.
6. Faktor Genetik dan Keturunan
Jika orang tua atau saudara kandung Anda memiliki riwayat arthritis, risiko Anda mengalami kondisi serupa akan meningkat, terutama untuk jenis rheumatoid arthritis dan gout.
7. Cedera Sendi Sebelumnya
Riwayat cedera berat atau sering pada sendi, misalnya karena olahraga atau pekerjaan berat, dapat memicu arthritis di kemudian hari. Ini dikenal sebagai post-traumatic arthritis.
8. Kelebihan Berat Badan (Obesitas)
Obesitas memberi tekanan tambahan pada sendi, terutama di lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Selain itu, jaringan lemak berlebih juga dapat menghasilkan senyawa inflamasi yang memperburuk peradangan.
9. Kurangnya Aktivitas Fisik
Orang yang jarang bergerak atau tidak aktif secara fisik cenderung mengalami penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot, yang dapat mempercepat kerusakan sendi dan meningkatkan risiko arthritis. (*/tmp)