CIKARANG SELATAN ( DEMOKRASI NEWS.CO)- Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda pada proses Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024 mendatang, terutama dalam hal pengawasan dan pemantauan dari berbagai aspek lini, guna menyukseskan pesta demokrasi yang digadang-gadang sebagai gerbang strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri dialog interaktif dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-95 bersama para aktivis dan tokoh muda Kabupaten Bekasi, yang berlangsung di Distrik 1 Meikarta, Cikarang Selatan, Selasa (31/10). Mengusung tema “Berani Memilah, Berani Memilih” yang diinisiasi oleh Media Center Kabupaten Bekasi, kegiatan ini mengupas tuntas peran generasi muda pada Pemilu tahun 2024.
“Bagaimanapun keberhasilan Pemilu sangat bergantung pada pendidikan politik anak muda sebagai komponen terbesar nanti, obrolan santai seperti ini terasa lebih sampai maknanya, maka itu sangat patut diapresiasi,” ujar Dani.
Menanggapi berbagai aspirasi yang diterimanya, Dani meminta seluruh generasi muda untuk cerdas dalam bertindak dan selektif dalam memilih pemimpin. Karena menurutnya, generasi muda sering kali dihadapkan pada berbagai macam perspektif yang dapat menimbulkan kegaduhan, ujaran kebencian, serta informasi yang dipertanyakan kebenarannya, sehingga menimbulkan pertimbangan dalam mengawal jalannya politik.
Oleh sebab itu, Dani menjelaskan beberapa trik yang bisa dilakukan dalam mencegah hal tersebut, diantaranya waspada akan kehadiran hoax dan propaganda, meningkatkan literasi, dan memahami informasi secara utuh.
“Memerangi hoax sangat penting dilakukan sejak dini pada generasi muda untuk kita bisa terhindar dari informasi bohong, salah, dan menyesatkan. Maka, kita harus punya literasi yang bukan hanya sekedar membaca, namun memahami isi konteks dan informasi secara utuh, jangan sampai menyulitkan jalannya demokrasi,” ucapnya.
Tidak lupa ia kembali mengingatkan seluruh masyarakat khususnya generasi muda agar menolak segala bentuk praktik money politic yang menyimpang dari nilai-nilai demokrasi dan menjadi sebuah ancaman nyata.
“Kalau menurut saya tolak dan buang saja, tapi jika masih terlibat atau tergiur money politic pikirannya berarti hanya ingin uang saja, termasuk sikap acuh terhadap politik itu adalah usianya saja yang muda tapi pikirannya yang tua karena tidak memiliki atensi terhadap lingkungan sekitar,” katanya.
Terakhir, ia menerangkan terkait jumlah generasi muda yang berperan aktif dalam penyelenggaraan negara saat ini hampir mendominasi total jumlah penduduk dan akan menjadi kelompok penyumbang suara terbesar dalam Pemilu.
Maka itu, keyakinan dalam berpartisipasi terhadap politik harus ditanamkan dan terus disosialisasikan melalui suatu organisasi, komunitas maupun lembaga, serta memberikan ruang ekspresi dan terbuka bagi para kaum millenial.
“Gimana menyakinkannya? Saya kira tugas itu bisa dilakukan dan diajak melalui organisasi, komunitas, dan lembaga lainnya untuk mengajak kaum millenial aktif berperan dalam pengetahuan politik.” Tutupnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Bekasi, Camat Cikarang Selatan, perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, dan Ketua Karang Taruna Kabupaten Bekasi.
( Prokopim Kabupaten Bekasi )