Oktober 25, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Gaya Hidup

Hdup Bukan untuk Menyenangkan Semua Orang

Redaksi by Redaksi
15 Mei 2025
in Gaya Hidup
0
Hdup Bukan untuk Menyenangkan Semua Orang

‎PERNAHKAH kalian merasa lelah karena mencoba memenuhi harapan semua orang? Atau merasa tertekan karena takut membuat orang lain kecewa? Tenang, kamu tidak sendirian.

Di tengah dunia yang dipenuhi ekspektasi sosial, komentar media sosial, dan tekanan dari lingkungan, tidak sedikit orang yang akhirnya kehilangan arah karena terlalu sibuk menyenangkan orang lain.

BACA JUGA

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah

Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

Namun, seorang filsuf modern, Massimo Pigliucci, punya pesan yang sederhana tapi kuat:

“Kita tidak hidup untuk menyenangkan semua orang, tetapi untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai kita.”

‎Kutipan ini bukan sekadar kalimat motivasi. Ia merupakan inti dari ajaran Stoikisme modern yang dihidupkan kembali oleh Pigliucci—sebuah filosofi yang mengajak kita untuk hidup dengan kesadaran, integritas, dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.

‎Terlalu Sibuk Menyenangkan Orang Lain? Saatnya Berhenti 

‎Banyak dari kita sejak kecil diajarkan untuk menjadi anak baik, rekan kerja yang menyenangkan, atau pasangan yang selalu bisa diandalkan.

Tidak salah memang. Tapi ketika keinginan untuk menyenangkan semua orang mulai mengorbankan prinsip dan nilai pribadi, di situlah bahaya mulai muncul.

‎Pigliucci menekankan bahwa manusia tidak diciptakan untuk menjadi boneka sosial.

Kita punya kebebasan berpikir, menentukan arah hidup, dan memilih apa yang benar menurut hati nurani kita.

Ketika kita terlalu bergantung pada validasi orang lain, kita perlahan menjauh dari jati diri kita sendiri.

‎Nilai-Nilai Adalah Kompas Kehidupan

‎Dalam Stoikisme, nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, kebijaksanaan, dan keadilan adalah pilar utama dalam menjalani hidup yang baik.

Bagi Pigliucci, hidup yang bermakna bukan tentang seberapa banyak orang yang menyukai kita, tapi seberapa teguh kita berdiri pada prinsip dan keyakinan yang benar.

‎Memang tidak selalu mudah. Ada kalanya mempertahankan nilai membuat kita berbeda, bahkan ditolak.

Tapi menurut Pigliucci, itulah bentuk keberanian yang sesungguhnya: tetap menjadi diri sendiri meskipun tidak semua orang setuju.

‎Hidup Sesuai Nilai: Bukan Egois, Tapi Autentik

‎Sering kali kita takut dibilang egois jika memilih untuk menolak permintaan orang lain, atau berkata tidak ketika kita merasa tidak nyaman.

Tapi Pigliucci mengajak kita untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda: hidup sesuai nilai bukan berarti egois, tapi justru bentuk kejujuran tertinggi pada diri sendiri.

‎Saat kita hidup dengan nilai yang kita yakini, kita akan lebih damai, lebih tenang, dan tidak mudah goyah.

Dan menariknya, justru dalam keteguhan itulah orang lain akan mulai menghargai kita.

Bukan karena kita selalu menyenangkan mereka, tapi karena mereka melihat kita sebagai pribadi yang autentik dan konsisten.

‎Kita Tidak Bisa Mengendalikan Penilaian Orang Baca Juga : Massimo Pigliucci: “Kendalikan Pikiranmu, dan Kamu Akan Mengendalikan Hidupmu”.

Satu lagi hal penting yang diajarkan Stoikisme dan terus diulang oleh Pigliucci: kita tidak bisa mengendalikan opini orang lain.

Mau sebaik apa pun kita, akan selalu ada yang tidak suka. Mau sejujur apa pun kita, akan tetap ada yang salah paham.

Oleh karena itu, daripada menghabiskan energi untuk memikirkan apakah orang lain akan senang atau tidak, lebih baik fokus pada tindakan yang sesuai dengan hati nurani dan prinsip hidup kita.

‎Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri 

‎Pigliucci percaya bahwa kehidupan yang bermakna adalah tentang proses menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri—bukan versi yang diharapkan orang lain.

Dan satu-satunya cara untuk mencapainya adalah dengan setia pada nilai yang kita pegang teguh, walaupun itu berarti kita harus berjalan melawan arus.

‎Dengan menjadi pribadi yang jujur, adil, bijaksana, dan berani, kita bukan hanya menjalani hidup yang autentik, tapi juga memberi teladan bagi orang lain.

‎Kamu Tidak Perlu Disukai Semua Orang, Cukup Jadi Dirimu Sendiri

‎Kata-kata “Kita tidak hidup untuk menyenangkan semua orang, tetapi untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai kita” dari Massimo Pigliucci adalah pengingat penting di era yang dipenuhi pencitraan dan tekanan sosial.

Tidak apa-apa jika tidak semua orang menyukai kita. Yang penting, kita tahu bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah cerminan dari nilai dan prinsip yang kita yakini.

‎Jadi, berhentilah hidup untuk validasi orang lain. Mulailah hidup untuk hal-hal yang bermakna.

Karena pada akhirnya, kehidupan yang paling memuaskan bukanlah yang paling disukai, tapi yang paling jujur terhadap diri sendiri. ***

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

Tags: Ajaran stoikismeBerhenti menyenangkan orangStoikisme

Post Terkait

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah
Gaya Hidup

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah

31 Juli 2025
7
Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi
Gaya Hidup

Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

18 Juli 2025
134
Catat ! Ini Buah Terbaik untuk Bakar Lemak di Perut
Gaya Hidup

Catat ! Ini Buah Terbaik untuk Bakar Lemak di Perut

5 Juli 2025
3
Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 
Buah Tangan

Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 

18 Juni 2025
9
Hadirkan Muka Segar & Awet Muda dengan Air Rebusan Berikut
Gaya Hidup

Hadirkan Muka Segar & Awet Muda dengan Air Rebusan Berikut

16 Juni 2025
2
Cosmograph Daytona Rolex Platinumeretan, Rolex Termahal di Dunia  ‎
Gaya Hidup

Cosmograph Daytona Rolex Platinumeretan, Rolex Termahal di Dunia ‎

14 Juni 2025
4
Next Post
Bo-Taoshi: Permainan Menjatuhkan Tiang Terkasar Asal Jepang  ‎

Bo-Taoshi: Permainan Menjatuhkan Tiang Terkasar Asal Jepang ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In