July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Concheros, Tarian Sakral dari Mexico

Redaksi by Redaksi
15 May 2025
in budaya
0
Concheros, Tarian Sakral dari Mexico

‎PARA penari Mexica, yang juga dikenal sebagai concheros, merupakan bagian dari tradisi kuno yang berakar pada masa lalu

Meksiko yang kaya akan budaya pra-Hispanik. Untuk memahami tarian concheros secara menyeluruh, kita harus kembali ke periode pra-Hispanik ketika orang-orang Mexica kuno, atau suku Aztec, melakukan berbagai ritual dan upacara untuk menghormati dewa-dewa mereka dan terhubung dengan dunia spiritual.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

‎Dalam peradaban Mexica, tari memegang peranan penting dalam praktik keagamaan, yang dianggap sebagai bentuk komunikasi langsung dengan para dewa.

Para concheros, penari suci Mexica kuno, dibedakan dengan kostum warna-warni mereka yang dihiasi bulu, kerang, dan keong.

Para penari ini melakukan gerakan yang rumit dan tepat mengikuti irama drum dan seruling, dengan setiap gerakan dan langkah dijiwai dengan makna khusus dan spiritualitas yang mendalam.

‎Selain gerakan mereka yang rumit, para conchero menggunakan alat musik tradisional seperti teponaztlis (gendang kayu) dan seruling tanah liat untuk menciptakan melodi yang membangkitkan dunia surgawi para dewa.

Melodi ini, dipadukan dengan gerakan tari, menciptakan suasana sakral dan magis yang membawa para peserta ke dalam trans spiritual.

Dengan demikian, tarian para conchero bukan sekadar ekspresi artistik, tetapi juga pengalaman kuat akan hubungan ilahi.

‎Suara yang dikaitkan dengan lingkungan dan dewa-dewi sangatlah penting. Dalam beberapa perayaan yang terkait dengan Tlaloc, orang-orang Mexica menggunakan berbagai jenis kerincingan untuk meminta hujan.

Tanduk rusa digunakan untuk memukul cangkang kura-kura, menyerupai petir yang menyambar gunung dan melahirkan kehidupan, seperti jagung, jelas Gazeta UNAM .

‎Dalam ritual, bunyi aerofon, idiofon, dan membranofon membantu meningkatkan persepsi bau dan rasa, yang penting dalam budaya pra-Hispanik.

Komunikasi melibatkan aspek kinestetik, yang menggabungkan semua elemen sensorik yang masih dipelajari hingga saat ini.

‎Kedatangan Bangsa Spanyol: Perpaduan Budaya

‎Dengan kedatangan bangsa Spanyol pada abad ke-16, budaya Mexica dan praktik keagamaannya mengalami pengaruh dan transformasi yang signifikan.

Meskipun para penjajah berupaya membasmi tradisi asli, tarian concheros bertahan dan beradaptasi dengan keadaan baru.

Kelompok migran memutuskan hubungan dengan altepetl asli mereka dan mulai mendefinisikan identitas baru, membentuk kelompok etnis dan politik baru yang dipimpin oleh dewa pelindung dan pemimpin manusia—politik, militer, dan agama.

‎Migrasi selama periode ini bervariasi dalam durasinya. Misalnya, suku Chalcas Teotenancas pindah dari Teotenanco di Lembah Toluca ke Chalco di selatan Lembah Meksiko.

Sebaliknya, suku Acolhuas berasal dari Michoacán. Asal usul suku-suku lain, seperti suku Mexica dan Chichimecas dari Xólotl, masih belum diketahui, meskipun sejarah suku Mexica menunjukkan banyak perhentian di sepanjang perjalanan mereka, yang mungkin berlangsung selama berabad-abad.

‎Di bawah pengaruh Kristen, tarian concheros menggabungkan unsur-unsur liturgi Katolik.

Para penari mulai melakukan ritual mereka di tempat-tempat suci seperti gereja dan alun-alun, memadukan praktik kuno mereka dengan kepercayaan agama baru.

Perpaduan budaya ini menghasilkan bentuk ekspresi artistik unik yang terus berkembang.

‎Perayaan Keagamaan: Panggung untuk Tarian Suku Concheros

‎Tarian concheros terkait erat dengan berbagai perayaan keagamaan sepanjang tahun di Meksiko.

Perayaan ini, yang berakar pada tradisi pra-Hispanik dan acara Katolik, menyediakan panggung yang sempurna bagi para concheros untuk memamerkan seni mereka dan berbagi warisan budaya mereka yang kaya.

‎Salah satu perayaan terpenting yang menampilkan tarian conchero adalah Hari Orang Mati.

Selama masa ini, para leluhur dan orang terkasih yang telah meninggal dihormati, dan para penari conchero melakukan ritual mereka di pemakaman dan alun-alun. Ini adalah momen yang emosional dan mengharukan, merayakan kehidupan dan kematian melalui tarian dan musik sakral.

‎Perayaan penting lainnya yang menonjolkan tarian concheros adalah Pekan Suci.

Selama minggu ini, para concheros berpartisipasi dalam prosesi dan pertunjukan teatrikal tentang hari-hari terakhir Yesus Kristus.

Dengan kostum berwarna-warni dan gerakan yang energik, para concheros menghidupkan tokoh-tokoh Alkitab dan menyampaikan pesan iman dan pengabdian.

‎Makna Simbolis Tarian Concheros

‎Tarian concheros lebih dari sekadar tontonan visual. Setiap gerakan, gestur, dan elemen yang digunakan dalam tarian ini memiliki makna simbolis yang dalam, yang mencerminkan pandangan dunia Mexica kuno dan hubungan mereka dengan yang ilahi.

‎Bulu, misalnya, melambangkan hubungan dengan dunia spiritual dan kemampuan untuk mencapai ketinggian yang luar biasa.

Para penari mengenakannya pada hiasan kepala dan rumbai rok, menciptakan efek visual mencolok yang membangkitkan keagungan burung.

‎Kerang laut dan keong juga penting dalam tarian concheros, yang melambangkan laut, yang dianggap suci bagi orang Mexica kuno, yang dikaitkan dengan kesuburan dan kehidupan.

Dengan membunyikan kerang dan keong, para penari membangkitkan kekuatan alam dan terhubung dengan kekuatan ilahi yang merasuki alam semesta.

‎Penggunaan drum dan seruling dalam tarian concheros juga memiliki makna simbolis.

Irama drum menggambarkan detak jantung Bumi, sementara seruling menirukan kicauan burung dan angin.

Suara-suara yang menggugah ini adalah melodi yang menuntun gerakan para penari, membawa mereka ke dalam keadaan menyatu dengan yang sakral.

‎Pelestarian Tari Concheros: Sebuah Komitmen Bersama

‎Saat ini, tari concheros menghadapi tantangan besar dalam pelestarian dan penyebarannya.

Perubahan sosial, modernisasi, dan kurangnya dukungan kelembagaan mengancam tradisi kuno ini.

Seiring dengan semakin modernnya masyarakat dan meningkatnya pengaruh eksternal, banyak praktik budaya tradisional yang terancam dilupakan.

Namun, terlepas dari kendala ini, para concheros tetap berkomitmen pada seni mereka, bekerja keras untuk mewariskannya kepada generasi baru.

‎Organisasi budaya dan kelompok conchero telah bersatu untuk mempromosikan apresiasi dan penyebaran tarian sakral ini.

Melalui pertunjukan di festival, pameran, dan acara budaya, para conchero bertujuan untuk menjaga tradisi ini tetap hidup dan berbagi kekayaannya dengan dunia.

Prakarsa-prakarsa ini tidak hanya memungkinkan masyarakat umum untuk

‎mempelajari dan menghargai tarian conchero tetapi juga menyediakan wadah bagi masyarakat adat untuk mengekspresikan dan merayakan identitas budaya mereka.

‎Tarian concheros merupakan kekayaan budaya Meksiko yang patut diapresiasi dan dilestarikan.

Ekspresi artistik yang unik dan sakral ini menghubungkan kita dengan akar pra-Hispanik dan mengajarkan kita pentingnya menghormati tradisi kita.

Melalui gerakan, musik, dan pakaiannya, tarian concheros menceritakan kisah leluhur dan membangkitkan spiritualitas mendalam yang telah bertahan selama berabad-abad dan terus diwariskan dari generasi ke generasi. ***

‎

Tags: Tarian choncherosTarian mexicoTarian Mistis

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
1
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
Hdup Bukan untuk Menyenangkan Semua Orang

Hdup Bukan untuk Menyenangkan Semua Orang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In