Oktober 24, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Kuliner

Anggau Siboik-boik Hidangan Kepiting Endemik Khas Mentawai

Redaksi by Redaksi
25 April 2025
in Kuliner
0
Kebahagiaan dalam Balutan Tradisi Tepung Tawar  ‎

‎ANGGAU Siboik-boik adalah salah satu makanan khas Mentawai yang mengolah anggau, sejenis kepiting endemik yang hanya ditemukan di perairan sekitar Kepulauan Mentawai.

‎Makanan ini menawarkan rasa yang kaya dan lezat, menjadi sajian yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat, terutama pada musim tertentu.

BACA JUGA

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat ‎

Dengan penggunaan rempah-rempah khas seperti bawang dan sereh, Anggau Siboik-boik menjadi hidangan yang menggugah selera dan mencerminkan kekayaan alam serta tradisi kuliner suku Mentawai.

‎Anggau adalah sejenis kepiting yang menjadi spesies endemik di perairan sekitar Kepulauan Mentawai.

Kepiting ini memiliki cangkang yang keras dan daging yang lembut serta kenyal, memberikan rasa yang khas dan gurih.

‎Keberadaan anggau sangat bergantung pada musimnya, dan tidak dapat ditemukan sepanjang tahun.

Anggau hanya tersedia pada bulan-bulan tertentu, yaitu sekitar bulan Juli hingga September, sesuai dengan siklus alam dan musim tangkapan kepiting ini.

‎Karena sifatnya yang musiman, anggau menjadi makanan yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Mentawai.

Pada musim keberadaannya, anggau akan diolah menjadi berbagai hidangan, dan salah satunya adalah Anggau Siboik-boik, yang menjadi salah satu favorit dalam kuliner Mentawai.

‎Anggau Siboik-boik merupakan hidangan yang terbuat dari anggau yang direbus dengan campuran rempah-rempah khas. Berikut adalah proses pembuatan Anggau Siboik-boik:

‎Pemilihan Anggau: Langkah pertama adalah memilih anggau yang segar. Karena anggau hanya dapat ditemukan pada musim-musim tertentu, masyarakat Mentawai akan menangkap kepiting ini langsung dari laut pada periode keberadaannya.

Kepiting yang dipilih biasanya yang masih segar dan memiliki ukuran yang cukup besar.

‎Rebus Anggau: Setelah anggau dibersihkan, kepiting tersebut kemudian direbus dalam air yang mendidih.

Proses perebusan ini tidak hanya membuat daging kepiting menjadi empuk, tetapi juga menambah rasa gurih pada anggau.

‎Tambahkan Rempah-Rempah: Anggau Siboik-boik memiliki cita rasa khas berkat campuran rempah-rempah tradisional.

Bawang putih, bawang merah, dan sereh adalah rempah utama yang digunakan dalam hidangan ini.

Rempah-rempah tersebut memberikan rasa harum dan kaya pada daging kepiting, menyatu sempurna dengan kelembutan anggau.

‎Penyajian: Setelah matang, Anggau Siboik-boik siap disajikan. Hidangan ini bisa dinikmati begitu saja atau disertai dengan nasi hangat.

Rasa gurih, manis, dan sedikit pedas dari rempah-rempah menciptakan sensasi yang menggugah selera.

‎Biasanya, hidangan ini juga disajikan dalam jumlah banyak untuk pertemuan keluarga atau acara adat.

‎Salah satu hal yang membuat Anggau Siboik-boik begitu spesial adalah sifat musiman dari anggau itu sendiri.

Seperti yang telah disebutkan, anggau hanya dapat ditemukan dalam periode tertentu, yaitu sekitar bulan Juli hingga September.

‎Pada bulan-bulan inilah, masyarakat Mentawai berkesempatan untuk menikmati kepiting endemik ini dalam berbagai olahan, terutama Anggau Siboik-boik.

‎Musim keberadaan anggau ini menjadi waktu yang dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat.

Selama periode ini, keluarga dan komunitas akan berbagi hidangan anggau sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.

‎Hal ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan keahlian dalam mengolah makanan laut yang kaya rasa, serta menjaga tradisi kuliner yang telah diwariskan turun-temurun.

‎Selain menjadi hidangan yang lezat, Anggau Siboik-boik juga memiliki nilai sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat Mentawai.

Pada musim anggau, kepiting ini tidak hanya dinikmati oleh keluarga sendiri, tetapi juga sering disajikan dalam acara pertemuan adat atau perayaan.

‎Makanan ini menjadi simbol kekayaan alam dan hasil laut yang melimpah di sekitar Kepulauan Mentawai, sekaligus mempererat hubungan antar anggota komunitas.

‎Proses berburu anggau dan memasaknya menjadi kegiatan yang penuh makna, memperlihatkan kebersamaan dan keakraban dalam keluarga atau kelompok.

Selain itu, kebersamaan ini juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti gotong royong dan rasa syukur terhadap alam.

‎Anggau Siboik-boik adalah hidangan khas Mentawai yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan hubungan erat masyarakat Mentawai dengan alam sekitar mereka.

‎Dengan menggunakan anggau, kepiting endemik yang hanya tersedia pada musim tertentu, makanan ini menjadi simbol kekayaan laut dan tradisi kuliner yang kaya di Kepulauan Mentawai.

‎Dengan rempah-rempah yang harum dan proses pengolahan yang sederhana namun penuh rasa, Anggau Siboik-boik menjadi sajian yang dinikmati dalam berbagai kesempatan, terutama saat musim anggau tiba.

Sebagai bagian dari budaya lokal, Anggau Siboik-boik tetap menjadi pilihan utama dalam merayakan kebersamaan dan kelimpahan alam Mentawai. (*/yoll)

‎

Tags: Anggau siboik boikKepiting endemikKuliner Mentawai

Post Terkait

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta
Kuliner

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

5 Agustus 2025
2
Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat  ‎
Kuliner

Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat ‎

30 Juli 2025
4
‎Ayam Bakar Taliwang, Kuliner Gurih Pedas Khas Lombok
Kuliner

‎Ayam Bakar Taliwang, Kuliner Gurih Pedas Khas Lombok

29 Juli 2025
3
Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan   ‎
Camilan

Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan  ‎

21 Juli 2025
2
Sambalado Tanak, Penerbit Selera dari Ranahminang   ‎
Kuliner

Sambalado Tanak, Penerbit Selera dari Ranahminang  ‎

18 Juli 2025
4
Masam Jing, Penggugah Selera dari Tanah Gayo
Kuliner

Masam Jing, Penggugah Selera dari Tanah Gayo

17 Juli 2025
3
Next Post
Egrang, Tradisi Usang yang Tak Tergerus Zaman  ‎

Egrang, Tradisi Usang yang Tak Tergerus Zaman ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In