Ketika pertama kali bertemu seseorang kita mungkin tak berpikir bisa langsung menilai siapa dan seperti apa dia sebenarnya.
Namun faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa kesan pertama sering kali menjadi penilaian yang sangat akurat.
Dalam hitungan menit, bahkan detik, otak kita mulai memproses sinyal-sinyal halus yang memengaruhi penilaian terhadap karakter seseorang.
Dalam konteks hubungan, kemampuan membaca tanda-tanda awal bisa menjadi bekal pemahaman yang memungkinkan antara terhindar dari masalah atau terjebak dalam hubungan yang merugikan.
Dikutip dari laman Geediting.com, berikut 5 tanda berbasis bukti ilmiah yang dapat menunjukkan bahwa seorang pria mungkin akan mengecewakan begitu masa awal yang indah berlalu.
Tanda-tanda ini dapat digunakan sebagai indikator risiko, bukan sebagai vonis mutlak.
1. Dia Langsung Mendominasi Pembicaraan
Jika dalam beberapa menit saja dia sudah mengarahkan semua topik kembali ke dirinya sendiri; memotong pembicaraan, menyombongkan diri, atau bercerita panjang lebar; kamu mungkin sedang berhadapan dengan orang dengan narsisme percakapan.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh sosiolog Charles Derber dan dipelajari lebih lanjut dalam riset komunikasi.
Narsisme percakapan menggambarkan kecenderungan fokus pada diri sendiri yang menghalangi terjadinya dialog yang tulus.
Analisis bahasa menunjukkan bahwa orang-orang narsis sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal seperti “saya” atau “aku,” dan jarang menunjukkan ketertarikan pada sudut pandang lawan bicara.
Dominasi ini bukan hanya menjengkelkan, tapi juga menjadi tanda lemahnya empati, perilaku manipulatif, dan hubungan yang tidak stabil di masa depan.
Jika seorang pria tidak bisa berhenti bicara tentang dirinya sendiri sejak awal, ia sedang menunjukkan sifat rendah keramahannya dan tinggi rasa berhaknya, dua ciri kepribadian gelap.
Tes cepat insting: Apakah kamu bisa menyelesaikan satu kalimat penuh tanpa topik kembali lagi ke prestasi, keluhan, atau kisah hidupnya? Jika tidak, ini tanda awal yang perlu diperhatikan.
2. Dia Bersikap Kasar kepada Orang yang Tak Bisa Memberinya Apa-apa
Psikolog menyebut ini sebagai “aturan pelayan”. Sikap tidak hormat terhadap pelayan, resepsionis, sopir taksi, atau siapa pun yang berada dalam posisi kurang berkuasa menandakan rendahnya sifat ramah (agreeableness) dan tingginya Machiavellianisme; dua dari tiga komponen utama Dark Triad atau Tiga Kepribadian Gelap.
Penelitian di dunia kerja dan industri jasa menunjukkan bahwa orang-orang dengan skor tinggi pada sifat-sifat ini jauh lebih cenderung berlaku kasar, membully, atau bertindak antisosial.
Biasanya hal ini langsung terlihat: menghela napas saat pesanannya terlambat, nada bicara sinis karena ada kesalahan tagihan, atau komentar meremehkan soal rute yang dipilih sopir.
Karena mereka tidak merasa perlu “menggoda” orang-orang ini, kamu bisa melihat sisi aslinya yang tidak tersaring; dan itu penting.
Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa kebiasaan kasar ini lama-lama akan meluas ke pasangan dan anak.
Tes cepat insting: Perhatikan bagaimana ia merespons pelayan atau orang lain dalam posisi melayani—postur, nada suara, pilihan kata. Bersikap hangat itu mudah; sikap merendahkan adalah tanda bahaya.
3. Dia Melanggar Batas Fisik atau Mengabaikan Isyarat Halus
Pria yang tiba-tiba menyentuh punggungmu tanpa diminta, terlalu dekat hingga kamu bisa mencium bekas makannya, atau menguasai ruang pribadimu dalam hitungan menit sedang menunjukkan rasa berhak atas dirimu.
Eksperimen tentang pelanggaran ruang pribadi menunjukkan bahwa orang yang merasa lebih unggul; atau memiliki sifat narsistik tinggi; cenderung berdiri lebih dekat, menyentuh lebih awal, dan mendominasi wilayah fisik.
Dorongan untuk melewati batas ini juga berkaitan dengan orientasi pada hubungan jangka pendek dan sifat Dark Triad.
Semakin cepat ia “bergerak,” semakin besar kemungkinan ia hanya mengejar kepuasan instan tanpa memikirkan kenyamanan atau persetujuanmu.
Rasa tak menghormati ruang pribadi ini biasanya meluas juga ke waktu, opini, dan hak pribadimu di kemudian hari.
Tes cepat insting: Apakah kamu jadi sering menarik diri, menyilangkan tangan, atau sedikit menjauh untuk merebut kembali ruangmu? Tubuhmu sedang memberimu sinyal—hargai itu.
4. Dia Menghindar dari Pertanyaan Sederhana atau Memberi Jawaban Kabur
Jika sejak awal dia menghindari pertanyaan seperti di mana dia bekerja, memberi jawaban samar tentang hubungan masa lalu, atau saling bertentangan dengan ucapannya sendiri dalam beberapa menit, itu menandakan rendahnya kejujuran dan kerendahan hati (Honesty-Humility), yaitu salah satu faktor dalam model kepribadian HEXACO yang berkaitan dengan kebohongan, manipulasi, dan pelanggaran aturan.
Kepribadian HEXACO terdiri dari Honesty-Humility (Kejujuran dan Kerendahan Hati) Emotionality (Emosionalitas), eXtraversion (Ekstraversi/ Keterbukaan Sosial), Agreeableness (Keramahan atau Kecenderungan Menjaga Harmoni), Conscientiousness (Ketekunan dan Kehati-hatian), Openness to Experience (Keterbukaan terhadap Pengalaman) Penelitian menunjukkan bahwa pria dengan skor rendah pada aspek ini lebih cenderung menganggap kebohongan demi keuntungan diri sebagai hal yang wajar, dan lebih sering melakukannya saat taruhannya kecil (seperti dalam obrolan kencan pertama).
Mereka cenderung mencampur aduk kebenaran atau melebih-lebihkan cerita untuk terlihat menarik.
Kebiasaan ini bisa berkembang jadi kebohongan yang lebih serius seperti perselingkuhan, rahasia keuangan, atau manipulasi emosional.
Tes cepat insting: Tanyakan satu pertanyaan terbuka dan faktual (misalnya: “Apa yang membuatmu tertarik dengan pekerjaanmu sekarang?”).
Jika jawabannya berputar-putar dan tidak jelas, minta penjelasan. Jika dia terus menghindar atau menyanggah ucapannya sendiri dalam waktu 5 menit, waspadalah.
5. Dia Menunjukkan Rasa Menghina Sejak Awal, Sering dan Tanpa Alasan
Peneliti hubungan ternama John Gottman menyebut contempt (rasa menghina), seperti senyum sinis, nada sarkastik, atau ekspresi wajah yang meremehkan, sebagai prediktor terkuat keretakan hubungan di masa depan.
Sikap ini mencerminkan perasaan superior dan jijik terhadap orang lain. Jika sudah muncul dalam hitungan menit, bisa jadi itu bukan momen sesaat, tapi kebiasaan yang mengakar.
Rasa menghina berkaitan dengan kemarahan kronis dan buruknya pengendalian emosi.
Ia sering kali menjadi awal dari kritik tajam, sikap defensif, dan menghindari komunikasi, tiga dari “empat penunggang kuda” yang menurut Gottman adalah tanda hubungan beracun.
Pria yang sudah mengejek dekorasi tempat makan, meremehkan orang lain, atau memutar bola mata terhadap pendapatmu sebelum makanan datang, sedang menunjukkan kebiasaan ini secara cepat.
Tes cepat insting: Perhatikan ekspresi wajahnya yang sekilas, senyum miring sebelah, embusan napas sinis, tatapan mata menyamping.
Jika wajah bawaannya adalah penghinaan, bersiaplah menghadapi drama emosional ke depannya.
Psikologi menunjukkan bahwa kita sebenarnya cukup mampu membaca sinyal cepat, bahkan hanya dalam 5 menit pertemuan.
Jika kamu melihat gabungan dari tanda-tanda berikut: dominasi percakapan + sikap kasar terhadap staf + pelanggaran batas pribadi + sikap menghindar + ekspresi menghina, maka kamu sedang melihat potensi masalah besar.
Sebaliknya, pria yang mendengarkan dengan hormat, bersikap baik pada pelayan, menjaga jarak yang nyaman, memberi jawaban jujur, dan hangat dalam berinteraksi, menunjukkan kualitas hubungan yang lebih sehat.
Namun tentu saja, satu tanda tidak menentukan segalanya. Stres, gugup, atau perbedaan budaya bisa memengaruhi sinyal.
Tapi pola yang muncul secepat itu jarang terjadi secara kebetulan. Percayai pengamatanmu, minta pendapat teman, dan ingatlah: pergi setelah lima menit jauh lebih murah daripada bertahun-tahun memperbaiki dampak dari hubungan yang salah. (ken)