July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Uniknya Membajak Sawah dengan Kerbau

Redaksi by Redaksi
21 June 2025
in budaya, Tradisi
0
Uniknya Membajak Sawah dengan Kerbau

‎Membajak sawah dengan kerbau sudah pasti bukanlah hal yang begitu populer dalam pertanian di Indonesia.

Ini karena metode tersebut sudah lama ditinggalkan oleh para petani dalam membajak sawahnya.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

‎Mereka tentu lebih memilih traktor sebagai alat untuk membajak karena dinilai mempunyai banyak kelebihan.

Antara lain bisa mendapatkan hasil yang cepat namun berkualitas jika dibandingkan dengan menggunakan kerbau.

‎Meski begitu, di beberapa daerah di Indonesia teknik tradisional ini masih digunakan.

Tentu saja ada beberapa alasan mengapa masih ada petani yang menggunakan hewan pemamah biak tersebut.

‎1. Menjaga dan Menyuburkan Tanah

‎Alasan pertama kerbau masih digunakan untuk membajak sawah adalah karena bisa membantu menjaga dan menyuburkan tanah yang sudah digarap. Meskipun tanah itu sudah ditanami beberapa kali.

‎Tak hanya itu, menggunakan kerbau juga ternyata merupakan cara untuk bebas dari polusi sehingga ramah lingkungan. Sebab, dapat menghindari sampah plastik yang terjadi saat menggunakan traktor.

‎2. Kotoran Dapat Dimanfaatkan Sebagai Pupuk Organik

‎Alasan kedua adalah kotoran kerbau dapat dijadikan sebagai salah satu unsur penyubur tanah karena dapat digunakan sebagai pupuk organik.

‎Tentu hal ini tidak akan ada jika menggunakan traktor yang dapat memengaruhi olahan tanah menjadi padat dan memengaruhi pertumbuhan tanaman.

‎3. Mampu Menjangkau Area Persawahan yang Sulit

‎Membajak sawah dengan kerbau tentunya mempunyai kelebihan yang membuat sebagian kecil para petani di Indonesia masih ingin menggunakannya.

‎Kelebihan itu adalah kerbau dianggap sebagai hewan pekerja yang mampu menjangkau area persawahan yang sulit, yang biasanya terdapat di lereng bukit.

‎Selain itu, menggunakan kerbau untuk membajak sawah juga membuat para petani bisa menyesuaikan kedalaman area sawah yang akan dibajak tersebut sehingga lahan persawahan yang dibajak menjadi lebih dalam.

‎4. Merupakan Tradisi Turun-Menurun

‎Alasan lain mengapa kerbau masih digunakan dalam membajak sawah di Indonesia adalah sudah menjadi tradisi yang turun secara temurun sehingga sangat sulit dilepaskan.

‎Apalagi membajak sawah secara tradisional ini terkandung kearifan lokal jika dihubungkan dengan ramah lingkungan. Selain itu, memberikan simbiosis mutualisme pada lingkungan sekitar.

‎5. Tidak Perlu Mengeluarkan Ongkos

‎Hal terakhir mengapa kerbau masih digunakan untuk menggarap sawah adalah karena hal tersebut tidak perlu memerlukan ongkos jika menggunakan traktor.

‎Perlu diketahui tidak semua petani di Indonesia bisa mempunyai traktor karena harganya yang mahal. Karena itu, mereka harus menyewa pula namun harganya juga tidak terjangkau.

‎Itulah alasan mengapa membajak sawah dengan kerbau masih digunakan oleh sebagian kecil petani di Indonesia.

Selain dengan kerbau, sebenarnya membajak sawah bisa juga menggunakan sapi.

‎Namun, kerbau dinilai mempunyai banyak kelebihan daripada sapi terutama dari performa dan daya tahan.

Semoga tulisan ini dapat menjawab rasa penasaran kamu mengapa masih ada petani di Indonesia yang menggunakan kerbau untuk membajak sawah. ***

‎

Tags: Kerbau pembajakMembajak sawahTradisi lama

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
1
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
Gabus Pucung, Kuliner Betawi nan Mengundang Selera  ‎

Gabus Pucung, Kuliner Betawi nan Mengundang Selera ‎

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In