Membajak sawah dengan kerbau sudah pasti bukanlah hal yang begitu populer dalam pertanian di Indonesia.
Ini karena metode tersebut sudah lama ditinggalkan oleh para petani dalam membajak sawahnya.
Mereka tentu lebih memilih traktor sebagai alat untuk membajak karena dinilai mempunyai banyak kelebihan.
Antara lain bisa mendapatkan hasil yang cepat namun berkualitas jika dibandingkan dengan menggunakan kerbau.
Meski begitu, di beberapa daerah di Indonesia teknik tradisional ini masih digunakan.
Tentu saja ada beberapa alasan mengapa masih ada petani yang menggunakan hewan pemamah biak tersebut.
1. Menjaga dan Menyuburkan Tanah
Alasan pertama kerbau masih digunakan untuk membajak sawah adalah karena bisa membantu menjaga dan menyuburkan tanah yang sudah digarap. Meskipun tanah itu sudah ditanami beberapa kali.
Tak hanya itu, menggunakan kerbau juga ternyata merupakan cara untuk bebas dari polusi sehingga ramah lingkungan. Sebab, dapat menghindari sampah plastik yang terjadi saat menggunakan traktor.
2. Kotoran Dapat Dimanfaatkan Sebagai Pupuk Organik
Alasan kedua adalah kotoran kerbau dapat dijadikan sebagai salah satu unsur penyubur tanah karena dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Tentu hal ini tidak akan ada jika menggunakan traktor yang dapat memengaruhi olahan tanah menjadi padat dan memengaruhi pertumbuhan tanaman.
3. Mampu Menjangkau Area Persawahan yang Sulit
Membajak sawah dengan kerbau tentunya mempunyai kelebihan yang membuat sebagian kecil para petani di Indonesia masih ingin menggunakannya.
Kelebihan itu adalah kerbau dianggap sebagai hewan pekerja yang mampu menjangkau area persawahan yang sulit, yang biasanya terdapat di lereng bukit.
Selain itu, menggunakan kerbau untuk membajak sawah juga membuat para petani bisa menyesuaikan kedalaman area sawah yang akan dibajak tersebut sehingga lahan persawahan yang dibajak menjadi lebih dalam.
4. Merupakan Tradisi Turun-Menurun
Alasan lain mengapa kerbau masih digunakan dalam membajak sawah di Indonesia adalah sudah menjadi tradisi yang turun secara temurun sehingga sangat sulit dilepaskan.
Apalagi membajak sawah secara tradisional ini terkandung kearifan lokal jika dihubungkan dengan ramah lingkungan. Selain itu, memberikan simbiosis mutualisme pada lingkungan sekitar.
5. Tidak Perlu Mengeluarkan Ongkos
Hal terakhir mengapa kerbau masih digunakan untuk menggarap sawah adalah karena hal tersebut tidak perlu memerlukan ongkos jika menggunakan traktor.
Perlu diketahui tidak semua petani di Indonesia bisa mempunyai traktor karena harganya yang mahal. Karena itu, mereka harus menyewa pula namun harganya juga tidak terjangkau.
Itulah alasan mengapa membajak sawah dengan kerbau masih digunakan oleh sebagian kecil petani di Indonesia.
Selain dengan kerbau, sebenarnya membajak sawah bisa juga menggunakan sapi.
Namun, kerbau dinilai mempunyai banyak kelebihan daripada sapi terutama dari performa dan daya tahan.
Semoga tulisan ini dapat menjawab rasa penasaran kamu mengapa masih ada petani di Indonesia yang menggunakan kerbau untuk membajak sawah. ***