July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Silat Betawi. Beladiri Para Jawara Ibukota

Redaksi by Redaksi
31 May 2025
in budaya, Olahraga, Tradisi
0
Silat Betawi. Beladiri Para Jawara Ibukota

SEBAGAIMANA kita ketahui, ‎Indonesia memiliki berbagai jenis kesenian pada masing-masing daerah yang menjadi khas dari suatu daerah.

Salah satu kesenian yang hingga kini masih dilestarikan di Ibukota Jakarta adalah Silat Betawi.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

Berbeda dengan silat pada umumnya, terdapat beberapa ciri khas dari Silat Betawi yang membedakan dengan silat di daerah lainnya.

‎Silat Betawi mulai populer sejak era kolonial, dengan tokoh legendaris seperti Si Pitung yang dikenal sebagai pahlawan rakyat Betawi.

Sosok Si Pitung menjadi simbol perlawanan terhadap penjajah dan memperkuat posisi Silat Betawi dalam budaya lokal.

‎Ciri Khas dari Silat Betawi

‎Sebagai salah satu kesenian daerah, Silat Betawi sering kali digunakan dalam berbagai upacara dan tradisi, seperti “Palang Pintu” dalam prosesi pernikahan. Berikut ini beberapa ciri khas dari Silat Betawi yang menarik untuk diketahui.

‎1. Penggunaan Rasa dalam Penempatan Tenaga

‎Salah satu ciri utama Silat Betawi adalah penerapan “Gerak Rasa,” yaitu penggunaan perasaan dalam menempatkan tenaga saat melakukan gerakan.

Hal ini memungkinkan pesilat untuk mengontrol kekuatan dan kecepatan serangan secara efektif.

‎2. Gerakan Cepat dan Lincah

‎Silat Betawi, khususnya aliran Maen Pukulan, mengandalkan kecepatan dalam setiap gerakannya, baik pukulan, tendangan, maupun teknik serang-bela lainnya.

Kecepatan ini memungkinkan pesilat untuk menyerang dan bertahan dengan efektif dalam waktu singkat.

‎3. Dominasi Serangan

‎Aliran silat seperti Cingkrik memiliki prinsip “Lu Jual Gue Beli,” yang menekankan respons cepat terhadap serangan lawan.

Hal ini menunjukkan dominasi dalam pertarungan dengan selalu siap menyerang balik setiap serangan yang datang.

‎4. Teknik Tangan yang Beragam

‎Silat Betawi memiliki berbagai teknik tangan, termasuk pukulan, tangkisan, dan kuncian.

Setiap aliran memiliki ciri khas tersendiri; misalnya, aliran Cingkrik dikenal dengan gerakan tangan yang lincah dan cepat.

‎5. Kaki Silang

‎Beberapa aliran Silat Betawi menggunakan posisi kaki silang dalam kuda-kuda.

Posisi ini memberikan stabilitas dan fleksibilitas dalam bergerak, memungkinkan perpindahan antara serangan dan pertahanan dengan mudah.

‎6. Kuda-Kuda Rendah dan Gerakan Atraktif

‎Beberapa aliran Silat Betawi, seperti Troktok, memiliki kuda-kuda yang sangat rendah dan gerakan yang atraktif.

Kombinasi kecepatan dan ketepatan pukulan menjadi daya tarik tersendiri dalam aliran ini.

‎7. Beragam Aliran dengan Keunikan Tersendiri

‎Terdapat berbagai aliran dalam Silat Betawi, seperti Cingkrik, Kwitang, dan Beksi, masing-masing dengan teknik dan karakteristik unik.

Misalnya, Cingkrik dikenal dengan gerakan yang lincah dan menyerupai monyet, sementara Beksi fokus pada pertarungan jarak dekat tanpa banyak menggunakan tendangan.

‎Berbagai ciri khas dari Silat Betawi ini membuktikan bahwa Silat Betawi tidak hanya berfungsi sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai filosofi dan etika.

Hal ini juga turut membuat masyarakat lebih menghargai kekayaan dan keunikan Silat Betawi sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. (gus).

‎

‎

Tags: Aliran SilatJawara Ibu KotaSilat Betawy

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
3
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
Limun Sarsi, Penyegar Dahaga dari Singkawang 

Limun Sarsi, Penyegar Dahaga dari Singkawang 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In