BERWISATA memang belum lengkap bila belum mencicipi kuliner khas tempat-tempat wisata yang kita kunjungi.
Apalagi bila mengunjungi beberapa tempat wisata yang jauh dari tempat kita tinggal, pastikan kita tidak terlewatkan waktu untuk mencicipi kuliner disekitar tempat kita berwisata karena kita belum temtu kembali datang ketempat wisata tersebut.
Ditambah lagi setelah berwisata seharian, biasanya kita akan kelaparan dan mencari kuliner disekitar tempat wisata.
Bila begitu kejadiannya, pastikan kuliner yang kita pilih adalah kuliner khas daerah sekitar.
Menyambangi Nusa Penida belum lengkap rasanya kalau belum menikmati makanan khas Nusa Penida.
Banyak sekali makanan khas Nusa Penida yang bisa nikmati dari makanan yang berbentuk jajanan ataupun makanan sehari-hari.
Makanan yang berbentuk jajan seperti Jaje Lukis yang terbuat dari singkong dan ada gula merah ditengahnya, ada juga bubuh sumsum dan bubuh injin khas Nusa Penida.
Semua itu bisa ditemukan di pasar mentigi Nusa Penida.
Makanan sehari-sehari seperti Nasi campur bisa ditemukan di sepanjang jalan mentigi – toyapakeh. Jukut taku (tipat cantok), sate lilit awan, pes awan, be awan panggang.
Ada juga makanan yang bisa kita jumpai seperti lalapan ayam, bakso ayam, ataupun tipat tahu.
Ada satu makanan yang menjadi ikon pulau Nusa Penida adalah Ledok.
Mungkin ada yang masih asing dengan kata tersebut. Ledok merupakan makanan khas Nusa Penida yang sejenis dengan bubur.
Ledok dibuat dengan menggunakan bahan baku utama jagung dan umbi ketela pohon (tanpa menggunakan beras), ditambah dengan bahan-bahan lainnya yang tersedia secara lokal seperti kacang panjang, kacang merah, komak dan kemangi.
Kadang-kadang dicampur dengan ikan laut segar. Makanan ini diberi nama ledok karena selama proses pembuatannya terutama pada tahap perebusan selalu dilakukan pengadukan secara teratur. (nrc)
