Oktober 27, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Gaya Hidup

Ulat Sagu, Hidangan Khas di Acara Adat Masyarakat Papua ‎

Redaksi by Redaksi
15 April 2025
in Gaya Hidup
0
Ulat Sagu, Hidangan Khas di Acara Adat Masyarakat Papua  ‎

‎ULAT SAGU merupakan serangga yang banyak ditemukan di pohon sagu yang sudah membusuk.

Bagi orang yang baru pernah melihat dan memegang ulat sagu secara langsung akan merasa jijik atau bahkan geli,di karenakan bentuknya tersebut.

BACA JUGA

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah

Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

‎Di Lansir dari laman MONGABAY.com .Ada beberapa tempat di wilayah timur Indonesia, terutama di Papua, ulat sagu ini menjadi  salah satu makanan favorit.

Bahkan, bagi mereka yang sudah terbiasa mengonsumsinya, ulat sagu disebut sebagai makanan yang memiliki cita rasa lezat.

Di Papua, ulat sagu bisa menjadi produk terpenting kedua selain pohon sagu itu sendiri, sehingga banyak dibuat festival mengenai ulat sagu.

‎Masyarakat Papua memiliki tradisi memanen ulat sagu dengan cara membiarkan pohon sagu yang telah ditebang di alam, maka dengan begitu mereka bisa mendapatkan ulat sagu.

Tidak hanya menjadi makanan faforit , ternyata lebih dari itu, pada beberapa etnis di Papua, ulat-ulat sagu menjadi menu terhormat dalam ritual dan adat.

‎Misalkan saat pelaksanaan acara adat di Suku Asmat, di mana setiap pesta akan didahului dengan menebang pohon-pohon sagu, yang kemudian dibiarkan di tempat.

Di dalam batang-batang sagu itulah akan terbentuk ulat-ulat sagu yang akan diperlukan sebagai menu terhormat di dalam festival.

Ulat sagu itu , dimakan mentah atau dibakar di atas bara api, karena ulat-ulat sagu ini menjadi unsur penting dalam beberapa ritual Suku Asmat.

‎Tidak hanya pada Suku Asmat, ulat sagu juga merupakan hal paling penting yang dilakukan dalam ritual oleh Suku Korowai.

Ritual tersebut kini dibuat dalam festival ulat sagu, dengan tujuan menjamin kelangsungan hidup dengan fokus pada kesuburan dan kemakmuran.

Perayaan dalam festival ulat sagu ini terkait dengan dunia roh terhadap manusia, agar menjaga budaya dari gangguan dan bahaya.

‎Sementara di antara Suku Kamoro, sebuah ritual makanan ulat sagu disiapkan bagi upacara inisiasi anak lelaki, terdiri dari jenis kerang-kerangan tertentu atau ulat sagu yang dicampur dengan sagu dan dipanggang dalam kemasan daun sagu berukuran panjang.

Kandungan lemak dari hewan-hewan ini meresap ke dalam sagu untuk dijadikan ritual.

‎Kaya Protein

‎Berbagai penelitian dilakukan untuk membuktikan kandungan kesehatan bagi orang yang mengonsumsi ulat sagu.

‎Sebagaimana diketahui, ulat sagu merupakan larva berukuran sekitar tiga sampai empat sentimeter yang memiliki  nama ilmiah Rhynchophorus ferrugineus. Hewan ini berkembang biak di dalam batang pohon sagu yang tumbang.

‎Salah satu penelitian tentang ulat sagu dengan menggunakan analisis kimiawi dilakukan di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Hasilnya menyebutkan bahwa ulat sagu mengandung protein dengan kualitas cukup baik.

Dalam keadaan basah ulat sagu mengandung air 67,35%, abu 2,45%, protein 11,47% dan lemak  18,25%.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam kondisi basah maupun kering, pada suhu 70 derajat Celcius, kandungan nutrien yang tinggi adalah lemak dan protein.

‎Mengutip dari laman Halodoc, ulat sagu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan di antaranya adalah baik untuk sistem pencernaan, contohnya untuk mencegah sembelit atau perut kembung.

‎Selain itu, ulat sagu juga kaya akan mineral penting yang dianggap baik untuk membantu memperkuat tulang dan gigi, serta dapat melawan infeksi akibat mikroba. Kendati demikian, mengonsumsi ulat sagu sebaiknya dilakukan dengan tidak berlebihan.

Sebab, mengonsumsi protein terlalu banyak dapat memicu masalah pencernaan, seperti sembelit, diare, kembung, hingga kram perut.

‎Selain penelitian tentang kualitas protein pada ulat sagu yang tinggi, berbagai penelitian mengenai pengolahan ulat sagu juga sudah banyak dilakukan.

Salah satunya adalah penelitian mengenai pembuatan tepung ulat sagu, yang mengandung antioksidan sekaligus arginin.

keduanya berperan memodulasi stres oksidatif termasuk Nitrik oxide [No] yang terlibat pada imunopatologi malaria serebral. (eni)

‎

Tags: Budaya PapuaMakan ulat saguUlat sagu

Post Terkait

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah
Gaya Hidup

Hanya Lima Menit untuk Tahu Ciri Pria Berkualitas Rendah

31 Juli 2025
7
Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi
Gaya Hidup

Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

18 Juli 2025
134
Catat ! Ini Buah Terbaik untuk Bakar Lemak di Perut
Gaya Hidup

Catat ! Ini Buah Terbaik untuk Bakar Lemak di Perut

5 Juli 2025
3
Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 
Buah Tangan

Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 

18 Juni 2025
9
Hadirkan Muka Segar & Awet Muda dengan Air Rebusan Berikut
Gaya Hidup

Hadirkan Muka Segar & Awet Muda dengan Air Rebusan Berikut

16 Juni 2025
2
Cosmograph Daytona Rolex Platinumeretan, Rolex Termahal di Dunia  ‎
Gaya Hidup

Cosmograph Daytona Rolex Platinumeretan, Rolex Termahal di Dunia ‎

14 Juni 2025
4
Next Post
Kapak Batu, Senjata Tradisional dari Alam Papua  ‎

Kapak Batu, Senjata Tradisional dari Alam Papua ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In