Oktober 21, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Uniknya Memancing Ikan di Srilanka 

Redaksi by Redaksi
25 Mei 2025
in budaya, Wisata, World
0
Uniknya Memancing Ikan di Srilanka 

JIKA kalian mendatangi pantai di Srilanka, maka sejauh mata memandang akan terlihat siluet-siluet unik berdiri tegak di tengah deburan ombak.

Bukan tiang bendera, melainkan para pemancing yang bertengger di atas sebatang bambu yang tertancap di dasar laut.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

Inilah tradisi memancing Stilt Fishing, sebuah warisan budaya tak benda yang telah berusia berabad-abad dan masih lestari hingga kini.

‎Bertahan di Tengah Badai

‎Tradisi memancing yang tak lazim ini melibatkan keahlian dan ketahanan luar biasa.

Para pemancing, yang sebagian besar adalah pria tua, dengan sigap memanjat batang bambu setinggi beberapa meter, lalu duduk di sebuah palang silang yang dipasang di tengahnya.

Di sana, mereka akan bertahan selama berjam-jam, memegang erat joran bambu sederhana, menanti ikan-ikan kecil seperti makarel atau sarden untuk menyambar umpan.

‎Yang paling mencengangkan adalah bagaimana batang-batang bambu ini mampu bertahan kokoh menghadapi terpaan ombak yang terkadang cukup besar.

‎Keunikan ini menimbulkan decak kagum bagi siapa saja yang menyaksikannya.

Konon, teknik penancapan bambu ini telah diwariskan secara turun-temurun, dengan pemilihan jenis bambu yang tepat dan cara menancapkannya ke dasar laut yang menjadi rahasia keberhasilannya.

‎Asal-usul yang Misterius

‎Asal-usul pasti dari tradisi Stilt Fishing ini masih diselimuti misteri. Beberapa ahli sejarah percaya bahwa tradisi ini mungkin muncul setelah Perang Dunia II, ketika terjadi kekurangan tempat memancing dan para nelayan mencari cara inovatif untuk menjangkau ikan di perairan dangkal.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa praktik ini telah ada jauh sebelum itu, menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat pesisir Sri Lanka.

‎Terlepas dari asal-usulnya, yang jelas, Stilt Fishing telah menjadi simbol identitas bagi masyarakat pesisir di Sri Lanka selatan, khususnya di sekitar kota-kota seperti Weligama, Ahangama, dan Koggala.

Para pemancing Stilt bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga menjaga api tradisi yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.

‎Daya Tarik Wisata dan Tantangan Modern

‎Saat ini, Stilt Fishing tidak hanya menjadi mata pencarian, tetapi juga daya tarik wisata yang populer.

Banyak wisatawan datang khusus untuk menyaksikan keunikan ini, mengabadikannya dalam foto-foto yang menakjubkan.

Beberapa pemancing bahkan bersedia berpose untuk wisatawan dengan imbalan kecil, menunjukkan adaptasi tradisi ini di era modern.

‎Namun, tradisi ini juga menghadapi tantangan. Perubahan iklim, polusi laut, dan berkurangnya populasi ikan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan Stilt Fishing.

Generasi muda pun semakin enggan untuk meneruskan tradisi yang melelahkan ini, lebih memilih pekerjaan lain yang dianggap lebih menjanjikan.

‎Meski demikian, semangat untuk melestarikan Stilt Fishing tetap menyala.

Berbagai upaya dilakukan, baik oleh pemerintah maupun komunitas lokal, untuk memastikan bahwa tradisi memancing yang unik ini tidak akan hilang ditelan waktu.

Stilt Fishing bukan sekadar cara memancing, melainkan manifestasi ketahanan, kearifan lokal, dan hubungan harmonis manusia dengan alam yang patut kita apresiasi dan lestarikan. (gus)

‎

Tags: Cara mancing di SrilankaMemancing unikStill fishing

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
3
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
4
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
10
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Tavel & Leisure : Bali Nomor 3 di Dunia
Wisata

Tavel & Leisure : Bali Nomor 3 di Dunia

30 Juli 2025
3
Next Post
Svið, Makanan Rating Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas  ‎

Svið, Makanan Rating Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In