Oktober 24, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Taklukkan Mempelai Wanita dengan Bongkar “Palang Pintu” 

Redaksi by Redaksi
17 April 2025
in budaya
0
Taklukkan Mempelai Wanita dengan Bongkar “Palang Pintu” 

‎PERNIKAHAN adalah sebuah hal sakral yang dilalui anak cucu Adam dalam membangun silaturahmi, kebersamaan serta cara halal untuk melanjutkan keturunan.

‎Banyak hal unik yang ditemukan saat acara pernikahan itu dilakukan. Setiap daerah, tentunya berbeda pula tradisi dan prosesinya.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Salah satu diantaranya adalah tradisi menyambut tamu mempelai pria di kediaman mempelai perempuan.

‎Palang Pintu merupakan tahapan dari prosesi pernikahan adat Betawi yang menggabungkan unsur laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan ayat suci Al-Quran dan shalawat.

Palang artinya adalah penghalang bagi setiap orang untuk lewat, sementara pintu berarti akses masuk ke dalam suatu wilayah yang dituju.

Dengan kata lain, palang pintu memiliki makna sebuah penghalang bagi siapa saja yang ingin memasuki daerah setempat.

‎Mengutip buku Panduan Prosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu (2013) yang ditulis oleh Bachtiar, kemunculan tradisi Palang Pintu pertama kali dialami oleh seorang tokoh Betawi bernama Si Pitung (1874-1903).

Ia mulai melakukan prosesi Palang Pintu saat akan mempersunting Aisyah yang berstatus sebagai putri pesohor Betawi, yaitu Murtadho.

Si Pitung diharuskan untuk mampu melawan Murtadho yang kala itu menjadi Palang Pintu dari prosesi pernikahan sang putri.

‎Hingga akhirnya, Si Pitung pun berhasil menembus perlawanan Murtadho dan kemudian diizinkan untuk menikahi Aisyah.

Sejak saat itu, Palang Pintu menjadi tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat suku Betawi di hari pernikahan.

Tujuan dari ritual Palang Pintu adalah untuk menguji kesungguhan calon mempelai pria dalam mempersunting calon mempelai wanitanya.

‎Pada dasarnya, Palang Pintu adalah sebuah prosesi untuk ‘menghalangi’ pihak mempelai laki-laki yang ingin memasuki wilayah tertentu.

Ia harus mempelajari lebih dulu bagaimana norma adat yang dijunjung oleh pihak keluarga mempelai wanita, yaitu dengan cara melewati tantangan yang diberikan oleh Jawara dari pihak mempelai perempuan.

Jawara yang ditunjuk umumnya merupakan orang paling kuat di lingkungan keluarga atau wilayah setempat.

‎Prosesi Palang Pintu

‎Masing-masing pengantin akan mewakilkan jawaranya untuk memimpin jalannya prosesi Palang Pintu.

Tradisi ini diawali dengan tibanya iring-iringan pengantin pria menuju kediaman mempelai wanita, namun sebelum rombongan mempelai pria masuk, mereka akan dihadang oleh Jawara dari pihak mempelai perempuan.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog pembukaan dari kedua belah pihak Jawara keluarga.

‎Usai terjadinya percakapan sambutan, mereka pun saling berbalas pantun satu sama lain, tetapi lambat laun intonasinya akan semakin naik sehingga membuat atmosfer kian memanas.

Barulah setelah itu terjadi atraksi silat yang cukup alot untuk menguji kemampuan dari Jawara pihak calon mempelai pria.

Pertarungan silat tersebut kemudian dimenangkan oleh calon pengantin laki-laki.

Selanjutnya, keluarga mempelai wanita akan melihat kepandaian mempelai pria dalam melantunkan ayat suci Al-Quran sebelum dipersilakan memasuki ruangan.

‎Makna Tradisi Palang Pintu

‎Aksi melontarkan pantun dan unjuk kebolehan dalam atraksi silat ini mengandung makna tersendiri dalam kepercayaan masyarakat Betawi, yaitu seorang pria sebagai kepala keluarga harus memiliki kemampuan untuk melindungi dan menjaga keluarganya dari berbagai marabahaya.

Ia juga harus bisa membuat keluarga kecilnya selalu dilimpahi kebahagiaan dan keceriaan.

Sementara pembacaan ayat suci Al-Quran menyimbolkan bahwa seorang pria harus dapat menjadi imam yang baik bagi anggota keluarganya. (rif)

‎

Tags: Palang pintuSambut pengantinTradisi Betawi

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
3
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
4
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
10
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
Next Post
Fahombo, Ujian Bagi Pria Nias Menuju Kedewasaan   ‎

Fahombo, Ujian Bagi Pria Nias Menuju Kedewasaan  ‎

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In