July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Pesan Moril Lewat Selawat Dulang 

Redaksi by Redaksi
9 June 2025
in budaya, Tradisi
0
Pesan Moril Lewat Selawat Dulang 

‎KESENIAN tradisional menjadi identitas budaya suatu komunitas yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal itu mengacu pada bentuk-bentuk seni yang sudah ada dan dilestarikan dalam waktu yang lama oleh sekelompok orang.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

‎Di Sumatera Barat, terdapat kesenian yang menampilkan vokal lagu-lagu modern juga populer sesuai selera masyarakat.

Berikut informasi tentang Salawat Dulang, kesenian tradisional Islami masyarakat Minangkabau.

‎Apa itu Salawat Dulang?p

‎Melansir artikel jurnal “Pertunjukan Salawat Dulang di Minangkabau” oleh Syafniati, Firdaus, Amran, Salawat Dulang adalah kesenian tradisional Islami yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.

‎Seluruh lapisan masyarakat di pelosok dari desa hingga kota di Minangkabau mengenal dan menggemari kesenian tersebut.

Kesenian Salawat Dulang biasanya dilakukan mulai pukul 21.00 WIB dan diakhiri menjelang pukul 04.00 WIB.

‎Penyajian Salawat Dulang dibawakan oleh dua kelompok penyanyi yang setiap kelompoknya terdiri dari dua orang laki-laki.

Masing-masing kelompok tampil bernyanyi sambil memukul dulang secara bergantian dengan durasi 50-60 menit.

‎Dulang berfungsi sebagai pengiring nyanyian yang dipukul dengan tangan kanan.

Satu kali pertunjukan oleh satu grup disebut dengan satu tanggak. Satu tanggak menampilkan susunan lagu, seperti imbauan, khotbah, batang, yamolai, dan cancang.

‎Awal kehadiran Salawat Dulang dimulai pada saat pedagang Islam dari Arab, India, Cina, dan lain sebagainya menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satu wilayah yang didatangi yaitu Sumatera bagian utara.

‎Penyebaran itu akhirnya sampai ke Minangkabau dengan hadirnya seorang murid Syekh Abdurrauf dari Aceh yakni Syekh Burhanuddin.

Sebagai ulama besar di Minangkabau, Syekh Burhanuddin mengajarkan agama Islam ke muridnya.

‎Salawat Dulang awalnya sarana dakwah tetapi berubah menjadi seni pertunjukan. Pertunjukan itu digelar sebagai hiburan saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj, Idul fitri, Idul Adha, tahun baru Hijriah, khataman Alquran, dan lainnya.

‎Perkembangan Salawat Dulang di Minangkabau

‎Sejalan dengan perkembangan budaya, kesenian Salawat Dulang di tengah-tengah kehidupan masyarakat mengalami perubahan.

Perkembangan kesenian Salawat Dulang bisa ditemukan pada segi kuantitas dan segi kualitas.

‎Dari segi kuantitas, terjadi perambahan grup terhadap Salawat Dulang, seperti Arjuna Minang, Sinar Berapi, Langkisau, Alang Babega, Panah Arjuna, Jet Angkasa Apolo II, DC Delapan, Piring Talayang, Peluru Kendali, dan sebagainya.

‎Sementara itu, pengembangan dari segi kualitas adalah tempat pertunjukan dan perubahan fungsi Salawat Dulang.

Di masa sekarang, pertunjukan tersebut lebih dominan sebagai hiburan walaupun unsur agama Islam-nya masih dipertahankan.

‎Nah, perkembangan Salawat Dulang merupakan salah satu upaya untuk menghidupkan dan melestarikan kesenian tradisional dalam budaya masyarakat Minangkabau. (*/ted)

‎

Tags: Salawat dulangTradisi IslamTradisi Minang

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
1
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
Waw, Lezatnya Ikan Patin Bakar Bambu

Waw, Lezatnya Ikan Patin Bakar Bambu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In