Oktober 22, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Main Jaran, Adu Ketangkasan & Ketangguhan Para Joki Cilik

Redaksi by Redaksi
20 Juni 2025
in budaya, Olahraga, Tradisi
0
Main Jaran, Adu Ketangkasan & Ketangguhan Para Joki Cilik

‎Sumbawa dikenal dengan banyak tradisi uniknya. Salah satu yang paling menonjol adalah  Main Jaran, sebuah lomba balap kuda tradisional yang melibatkan  joki cilik.

Tradisi ini tidak hanya menjadi hiburan lokal, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Sumbawa yang terus dilestarikan hingga kini.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Hendri Susilo Dikepung 17 Pelatih Asing di Indonesia Super League 

‎Main Jaran , yang dalam bahasa lokal berarti “balap kuda”, telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sumbawa sejak lama.

Balapan ini tidak hanya sekedar ajang adu cepat antara kuda, tetapi juga merupakan simbol prestise dan kehormatan bagi para pemilik kuda.

Balapan kuda tradisional ini biasanya diadakan dalam rangkaian perayaan besar, seperti pesta panen atau acara adat, dan selalu berhasil menarik perhatian masyarakat setempat maupun  wisatawan .

‎Kuda yang digunakan dalam balapan ini adalah kuda-kuda lokal yang telah dibor dengan baik.

Mereka dipersiapkan secara khusus untuk mengikuti lomba dan diharapkan mampu menunjukkan kecepatan serta ketangkasan dalam lintasan.

‎Hal yang membuat Main Jaran di Sumbawa begitu unik adalah peran joki cilik.

Joki cilik adalah anak-anak muda, bahkan sering kali berusia antara 6 hingga 10 tahun, yang berani dan terampil dalam mengendalikan kuda. Mengapa mereka menggunakan joki cilik?

Hal ini dikarenakan bobot tubuh mereka yang ringan, yang membuat kuda dapat berlari lebih cepat.

Meski tampak berisiko, para joki cilik ini telah dilatih dengan baik sejak dini untuk menjaga keseimbangan dan keterampilan berkuda.

‎Namun demikian, keselamatan bagi joki cilik ini tetap menjadi perhatian penting.

Sebelum mengikuti balapan, mereka diberikan perlengkapan pelindung seperti helm dan pelindung lutut untuk meminimalkan risiko cedera.

Balapan ini dijalankan di bawah pengawasan ketat untuk memastikan bahwa para joki cilik berada dalam kondisi aman saat berlaga.

‎Bagi penonton, Main Jaran bukan sekadar  ajang lomba , melainkan sebuah pengalaman balap yang memacu adrenalin.

Suasana di sekitar arena balap selalu dipenuhi sorak sorai para pendukung yang mendukung jagoan mereka.

Kecepatan kuda yang menderu, ditambah dengan keterampilan joki cilik yang mengendalikan kuda di lintasan, menciptakan sensasi yang sangat menghibur.

‎Selain itu, balapan ini juga menjadi tempat bagi para peternak kuda lokal untuk menunjukkan kualitas ternak mereka.

Kuda-kuda yang berhasil memenangkan lomba sering kali mendapatkan status yang lebih tinggi dan bahkan dijual dengan harga yang lebih mahal. ***

‎

‎

Tags: Joki cilikMain jaranPesta panen

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
3
Hendri Susilo Dikepung 17 Pelatih Asing di Indonesia Super League 
Olahraga

Hendri Susilo Dikepung 17 Pelatih Asing di Indonesia Super League 

5 Agustus 2025
7
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
5
Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
4
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
10
Next Post
Rokat Tase, Ungkapan Rasa Syukur Ala Masyarakat Madura

Rokat Tase, Ungkapan Rasa Syukur Ala Masyarakat Madura

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In