Oktober 25, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Lebih Dekat dengan Tradisi Berburu & Meramu Suku Anak Dalam 

Redaksi by Redaksi
20 Mei 2025
in budaya
0
Lebih Dekat dengan Tradisi Berburu & Meramu Suku Anak Dalam 

PERKEMBANGAN zaman ternyata tak berpengaruh pada Suku Anak Dalam (SAD).

Mereka sepertinya telah mengekalkan tradisi berburu dan meramu yang diwariskan secara turun temurun.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Meskipun kemajuan teknologi telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, SAD tetap setia pada cara nenek moyang mereka dalam mencukupi kebutuhan hidup.

‎Berburu dan Meramu: Fondasi Kehidupan Suku Anak Dalam

‎Berburu dan meramu telah menjadi pilar utama kehidupan SAD sejak zaman dahulu kala.

Berburu tidak hanya sekedar mencari makanan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas dan kebudayaan mereka.

‎Dalam kegiatan ini, “SAD menggunakan pengetahuan turun-temurun dan keterampilan yang mereka warisi dari generasi sebelumnya untuk menangkap hewan-hewan pembohong sebagai sumber protein utama.

‎Sementara itu, meramu melibatkan pengumpulan tumbuhan obat-obatan dan bahan makanan lainnya dari hutan yang mereka anggap sebagai sumber kehidupan.

‎Aktivitas ini tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan hubungan harmonis antara SAD dan lingkungan sekitar.

‎Ikatan Kuat dengan Hutan: Rumah dan Tempat Berkumpul Dewa

‎SAD, yang merupakan suku minoritas di Pulau Sumatra, memiliki ikatan yang kuat dengan hutan tempat tinggal mereka.

‎Bagi mereka, hutan bukan sekadar sumber kehidupan, tetapi juga merupakan rumah spiritual dan tempat bersemayamnya dewa-dewa mereka.

‎Keyakinan animisme yang mereka miliki membuat mereka menghormati dan menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

‎Oleh karena itu, setiap kali mereka pergi berburu atau meramu, SAD selalu melakukan ritual dan upacara sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa hutan.

‎Hal ini mencerminkan kedalaman hubungan spiritual mereka dengan alam, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

‎Pembelajaran dari Suku Anak Dalam

‎Tradisi berburu dan meramu Suku Anak Dalam tidak hanya mencerminkan ketahanan budaya mereka terhadap arus modernisasi, tetapi juga memberikan pembelajaran berharga bagi masyarakat luas.

‎Dalam era di mana kita semakin terhubung dengan teknologi dan menjauh dari alam, SAD mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam dan memelihara tradisi-tradisi yang telah membentuk identitas kita.

‎Kisah Suku Anak Dalam juga menjadi pengingat akan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dihormati.

‎Dalam dunia yang terus berubah, mereka adalah penjaga api yang menjaga nyala keberagaman budaya manusia.

‎Dengan demikian, melalui keberlanjutan tradisi berburu dan meramu mereka, “Suku Anak Dalam memperlihatkan kepada dunia bahwa keseimbangan antara modernitas dan kearifan lokal adalah kunci untuk menjaga harmoni dalam kehidupan manusia dan alam. ***

‎

Tags: Budaya SADSuku anak dalamTradisi SAD

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
3
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
4
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
10
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
Next Post
Cat Rumah Anda Mengelupas? Begini Mengatasinya

Cat Rumah Anda Mengelupas? Begini Mengatasinya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In