Lapek bugih adalah makanan ringan khas Minangkabau, adalah simbol kekayaan kuliner dan warisan tradisi Sumbar.
Dengan cita rasa khas yang menggugah selera, lapek bugih bukan hanya sajian sehari-hari masyarakat Sumbar, tetapi juga menyimpan cerita unik tentang asal-usul dan cara pembuatannya.
Lapek bugih memiliki rasa yang nikmat dengan tekstur yang kenyal, manis, dan gurih.
Bentuknya menyerupai piramida dan terasa lengket serta agak kenyal. Ada juga yang bentuknya menyerupai persegi panjang.
Lapek bugih biasanya berisi parutan kelapa atau gula merah dan selalu dibungkus dengan daun pisang.
Asal usul Lapek Bugih
Dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, Lapek Bugih adalah makanan ringan khas Minangkabau yang sudah ada sejak lama.
Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, lapek bugih berasal dari tanah Bugis, Makassar.
Dahulunya, pelayan dari Bugis memperkenalkan lapek bugi kepada masyarakat Minang.
Makanan ini sering dijadikan hantaran dalam tradisi Maanta Pabukoan ketika memasuki bulan Ramadhan.
Biasanya, menantu perempuan mengantarkan lapek bugih dan masakan lainnya ke rumah mertua (keluarga suami).
Kemudian, dikutip dari Repository UIN Suska, lapek berarti lepat, sedangkan bugih berarti ketan.
Jadi, lapek bugih berarti Lepat yang dibuat dari Ketan. Istilah bugih digunakan karena pada zaman dahulu pembuatan lapek bugih melibatkan penumbukan Beras Ketan dengan lesung hingga halus, kemudian dijadikan adonan. Beras Ketan yang ditumbuk dengan lesung disebut Bugih.
Pada masa itu, lapek bugih hanya disajikan dalam acara kenduri, syukuran keluarga, rapat pemerintahan, acara peringatan tertentu, dan perayaan hari besar Islam.
Namun, seiring berjalannya waktu, lapek bugih mulai dikomersialkan dan dijadikan oleh-oleh khas Riau dan Sumatera Barat.
Resep Makanan Lapek Bugi
Bahan-bahan:
• Tepung ketan hitam
• Tepung kanji
• Garam
• Air hangat
• Daun pisang
Bahan isian:
• Kelapa parut
• Gula pasir
• Kismis
• Air dan daun pandan.
• Saus seperti susu kedelai tawan, tepung beras, garam
Cara pembuatan:
Campur semua bahan isian dan masak hingga kering serta gula larut, kemudian buang daun pandan.
Untuk membuat saus, campur semua bahan saus yaitu susu kedelai tawan, tepung beras, dan garam hingga merata, lalu masak hingga mendidih dan mengental.
Campur ketan hitam, tepung kanji, dan garam dengan air hangat. Ulekin hingga adonan tidak lagi lengket di tangan.
Ambil sedikit adonan, bentuk bulatan sebesar bola pingpong, kemudian pipihkan.
Letakkan satu sendok makan isian di tengahnya, lalu bulatkan kembali adonan.
Tempatkan bulatan di atas selembar daun pisang, kemudian kukus selama kurang lebih 15 menit hingga matang. Sajikan hangat dengan siraman saus.***