Agustus 5, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Camilan

Lapek Bugih, Camilan Ranah Bundo yang Sarat Sejarah

Redaksi by Redaksi
21 Juli 2025
in Camilan
0
Lapek Bugih, Camilan Ranah Bundo yang Sarat Sejarah

‎Lapek bugih adalah makanan ringan khas Minangkabau, adalah simbol kekayaan kuliner dan warisan tradisi Sumbar.

Dengan cita rasa khas yang menggugah selera, lapek bugih bukan hanya sajian sehari-hari masyarakat Sumbar, tetapi juga menyimpan cerita unik tentang asal-usul dan cara pembuatannya.

BACA JUGA

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 

‎Lapek bugih memiliki rasa yang nikmat dengan tekstur yang kenyal, manis, dan gurih.

‎Bentuknya menyerupai piramida dan terasa lengket serta agak kenyal. Ada juga yang bentuknya menyerupai persegi panjang.

‎Lapek bugih biasanya berisi parutan kelapa atau gula merah dan selalu dibungkus dengan daun pisang.

‎Asal usul Lapek Bugih

‎Dilansir dari laman resmi Warisan Budaya Kemendikbud, Lapek Bugih adalah makanan ringan khas Minangkabau yang sudah ada sejak lama.

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, lapek bugih berasal dari tanah Bugis, Makassar.

‎Dahulunya, pelayan dari Bugis memperkenalkan lapek bugi kepada masyarakat Minang.

Makanan ini sering dijadikan hantaran dalam tradisi Maanta Pabukoan ketika memasuki bulan Ramadhan.

Biasanya, menantu perempuan mengantarkan lapek bugih dan masakan lainnya ke rumah mertua (keluarga suami).

‎Kemudian, dikutip dari Repository UIN Suska, lapek berarti lepat, sedangkan bugih berarti ketan.

Jadi, lapek bugih berarti Lepat yang dibuat dari Ketan. Istilah bugih digunakan karena pada zaman dahulu pembuatan lapek bugih melibatkan penumbukan Beras Ketan dengan lesung hingga halus, kemudian dijadikan adonan. Beras Ketan yang ditumbuk dengan lesung disebut Bugih.

‎Pada masa itu, lapek bugih hanya disajikan dalam acara kenduri, syukuran keluarga, rapat pemerintahan, acara peringatan tertentu, dan perayaan hari besar Islam.

Namun, seiring berjalannya waktu, lapek bugih mulai dikomersialkan dan dijadikan oleh-oleh khas Riau dan Sumatera Barat.

‎Resep Makanan Lapek Bugi

‎Bahan-bahan:

‎• Tepung ketan hitam

‎• Tepung kanji

‎• Garam

‎• Air hangat

‎• Daun pisang

‎Bahan isian:

‎• Kelapa parut

‎• Gula pasir

‎• Kismis

‎• Air dan daun pandan.

‎• Saus seperti susu kedelai tawan, tepung beras, garam

‎Cara pembuatan:

‎Campur semua bahan isian dan masak hingga kering serta gula larut, kemudian buang daun pandan.

‎Untuk membuat saus, campur semua bahan saus yaitu susu kedelai tawan, tepung beras, dan garam hingga merata, lalu masak hingga mendidih dan mengental.

‎Campur ketan hitam, tepung kanji, dan garam dengan air hangat. Ulekin hingga adonan tidak lagi lengket di tangan.

‎Ambil sedikit adonan, bentuk bulatan sebesar bola pingpong, kemudian pipihkan.

‎Letakkan satu sendok makan isian di tengahnya, lalu bulatkan kembali adonan.

‎Tempatkan bulatan di atas selembar daun pisang, kemudian kukus selama kurang lebih 15 menit hingga matang. Sajikan hangat dengan siraman saus.***

‎

‎

‎

Tags: Camilan ramadhanLapek bugihOleh oleh untuk mertua

Post Terkait

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 
Camilan

Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 

2 Agustus 2025
3
Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud  ‎
budaya

Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud ‎

29 Juli 2025
2
Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan   ‎
Camilan

Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan  ‎

21 Juli 2025
2
Dempo Duyan, Dodol Durian Legendaris dari Hutan Paser
Camilan

Dempo Duyan, Dodol Durian Legendaris dari Hutan Paser

15 Juli 2025
6
Belalang Goreng, Camilan Jadul nan Kaya Manfaat   ‎
Camilan

Belalang Goreng, Camilan Jadul nan Kaya Manfaat  ‎

12 Juli 2025
1
Next Post
Disarpus Kabupaten Bekasi Terus Berkomitmen Memperluas Layanan Perpustakaan Keliling

Disarpus Kabupaten Bekasi Terus Berkomitmen Memperluas Layanan Perpustakaan Keliling

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In