July 17, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Olahraga

Kuntau Bangkui, Silatnya Suku Dayak 

Redaksi by Redaksi
12 June 2025
in Olahraga, Tradisi
0
Kuntau Bangkui, Silatnya Suku Dayak 

‎SENI Beladiri Bangkui sendiri merupakan seni beladiri yang gerakannya di inspirasi dari gerakan hewan bangkui yaitu sejenis monyet yang hidup dibelantara Kalimantan.

Bangkui digunakan sebagai jurus pamungkas untuk mematikan dan mengunci gerakan lawan, karena gerakan bangkui sendiri banyak mempunyai gerakan melumpuhkan lawan dengan hanya satu kali serangan, untuk itu Bangkui sangat berbahaya jika digunakan secara sembarangan.

BACA JUGA

Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

Pamanca, Gerakan Lembut nan Mematikan 

‎Seni beladiri Bangkui menggunakkan tangan kosong dan mengandalkan kelincahan gerakan pemainnya, meski ada juga beladiri Bangkui yang menggunakan toya/tongkat.

Bangkui lebih cenderung menyerang musuh dari bagian bawah dan langsung menyerang titik pertahanan tubuh lawan.

‎Kuntau bangkaui adalah bela diri asli dayak ngaju yang sudah digunakan sejak zaman asang kayau atau headhunters.

Kuntau Bangkui adalah seni bela diri untuk self-defense yang menggunakan seluruh gerakan anggota tubuh; seperti gerakan tangan, bahu, tinju, telapak tangan, jemari, kaki, pergelangan kaki dan lutut.

Sisi kaki dan tapak kaki digunakan secara sistematis dan teratur untuk menghindar dan menyerang.

‎Seni beladiri ini diwariskan secara turun temurun, baik dari keluarga ataupun belajar dari guru.

‎Sejarah Kuntau menurut lisan para generasi tua merupakan pencak silat warisan nenek moyang orang Dayak dari zaman dahulu kala, gerakannya banyak mirip dengan beladiri dari dataran China karena konon asal muasal suku Dayak berasal dari daerah dataran China, lebih tepatnya Yunan.

‎Kuntau sering ditampilkan dalam upacara – upacara tertentu dan sudah menjadi bagian dari tradisi adat misalnya dalam acara pesta perkawinan adat dayak dan upacara adat, lebih sering dikenal dengan sebutan Lawang Skepeng dan selalu diiringi dengan tabuhan gendang khas Dayak.

Kuntau sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk jurus dan langkah gerakan yang berbeda-beda, tergantung wilayah dan tempat dimana kita belajar Kuntau tersebut.

‎Akan tetapi Kuntau mempunyai ciri khas persamaan gerakan , sehingga mudah dikenali. Proses belajar kuntau pun pada umumnya relatif lama, sulit dan harus mempunyai ketahanan fisik yang kuat.

Proses terakhir dari belajar Kuntau ialah kita berada dalam suatu lingkaran, dan harus bisa menangkis serangan yang menggunakan Mandau.

‎Biasanya guru akan membekali para muridnya dengan memberikan “Minyak garak”, yaitu cairan berupa minyak yang jika dioleskan ketangan, gerakan tangan akan menjadi lebih lincah. ***

‎

Tags: Beladiri KalimantanKuntau BangkuiSilat Dayak

Post Terkait

Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”
Olahraga

Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

16 July 2025
45
Pamanca, Gerakan Lembut nan Mematikan 
budaya

Pamanca, Gerakan Lembut nan Mematikan 

14 July 2025
3
Aluk Todolo, Tradisi Sakral Suku Toraja
budaya

Aluk Todolo, Tradisi Sakral Suku Toraja

14 July 2025
1
Mengenal Prosesi & Tradisi Ngaben  ‎
budaya

Mengenal Prosesi & Tradisi Ngaben ‎

13 July 2025
1
Meriam Bambu, Permainan Tradisional dengan Sejarah Panjang 
budaya

Meriam Bambu, Permainan Tradisional dengan Sejarah Panjang 

12 July 2025
2
Gowokan, Tradisi Vulgar & Kontroversi yang Mulai Ditinggalkan 
budaya

Gowokan, Tradisi Vulgar & Kontroversi yang Mulai Ditinggalkan 

9 July 2025
1
Next Post
Kerak Telor, Omelette Kebanggaan Masyarakat Jakarta 

Kerak Telor, Omelette Kebanggaan Masyarakat Jakarta 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walinagari Kotobaru Antar Langsung Bantuan untuk Korban Kebakaran 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In