Oktober 21, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Camilan

Kuliner Langka Tanah Betawi 

Redaksi by Redaksi
23 Juni 2025
in Camilan, Kuliner
0
Kuliner Langka Tanah Betawi 

‎Tahun ini terasa sangat spesial karena Jakarta memasuki usia 498 tahun! Banyak cerita selama Jakarta hadir hampir 5 abad, termasuk kuliner Betawi yang populer di kalangan masyarakat. Ternyata banyak yang semakin langka.

‎Sejak dulu, suku Betawi mendominasi masyarakat yang tinggal di Jakarta.

BACA JUGA

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

Kekayaan yang mereka wariskan secara turun temurun, salah satunya adalah kuliner Betawi.

‎Menariknya, kuliner Betawi merupakan wujud nyata dari keunikan Jakarta, yaitu pertemuan berbagai suku bangsa, budaya, dan tradisi.

Kuliner Betawi mendapat pengaruh dari berbagai negara mulai dari India, China, Korea, Belanda, Inggris, hingga Portugis.

‎Banyak di antaranya ternyata semakin langka karena semakin jarang yang membuatnya, akibat teknik atau bahan yang sulit didapat dan kurangnya peminat di kalangan generasi muda.

‎1. Sayur Babanci

‎Sayur Babanci konon merupakan wujud akulturasi budaya Betawi-China. Nama ‘Babanci’ diambil dari penggabungan ‘baba’ dan ‘cici’.

Meski namanya ‘sayur’, hidangan ini lebih mirip gulai berkuah kuning kental. Bahan utamanya adalah daging atau tetelan sapi.

‎Untuk bumbu halusnya sangat banyak, bisa mencapai puluhan jenis rempah. Sayur Babanci paling enak dinikmati dengan ketupat nan lembut.

Saat ini, hanya sedikit penjual atau rumah makan yang menawarkan Sayur Babanci.

‎2. Aer Manis

‎Betawi punya minuman tradisional bernama Aer Manis. Bagi orang Betawi asli, aer manis merupakan lambang suka cita dan penyambutan istimewa kepada tamu.

Aer Manis dibuat dari rebusan sereh hingga daun jeruk. Warnanya cokelat pucat mirip teh.

‎Ada juga yang suka menambahkan sukade atau manisan kulit jeruk dan tangkwe atau manisan labu ke Aer Manis.

Selain nikmat, Aer Manis diyakini punya banyak khasiat sehat karena kandungan bahan-bahan alaminya.

‎3. Bubur Ase

‎Bubur Ase merupakan kuliner Betawi yang melambangkan perkumpulan 3 budaya yaitu China, Eropa, dan Timur Tengah.

Hal ini tergambar dari komponen yang ada pada semangkuk Bubur Ase.

‎Pengaruh China terdapat pada penyajian bubur, penambahan tauge, tahu, dan kecap.

Kemudian ada smoor atau semur yang erat dengan kuliner khas Belanda. Sementara banyaknya rempah yang dipakai menunjukkan pengaruh Timur Tengah.

Saat ini, menemukan Bubur Ase bukan perkara mudah karena semakin sedikit yang membuatnya.

‎4. Es Selendang Mayang

‎Kuliner Betawi lain yang kian jarang ditemukan, Es Selendang Mayang.

Minuman manis ini punya ciri khas adonan berlapis-lapis dan berwarna-warni yang terbuat dari tepung beras dan sagu aren.

‎Es Selendang Mayang semakin nikmat dengan paduan kuah santan dan sirup gula merah atau sirup cocopandan.

Kalau penasaran mencicipinya, di event Pekan Raya Jakarta (PRJ) masih kerap ditemui penjual Es Selendang Mayang.

‎5. Ali Bagente

‎Nama kudapan Betawi ‘Ali Bagente’ agaknya sangat asing di telinga generasi milenial, apalagi generasi Z. Ali Bagente konon mendapat pengaruh dari budaya China, Arab, dan Jawa.

Zaman dulu, Ali Bagente banyak dibuat dan disajikan oleh masyarakat Betawi keturunan Arab.

‎Kudapan ini terbuat dari kerak nasi yang diambil dari sisa memasak nasi. Untuk memberikan rasa manisnya, biasanya ditambahkan saus gula merah atau kinca.

‎6. Bubur Jali-jali

‎Jika Bubur Ase rasanya gurih, Bubur Jali-jali punya rasa manis legit. Bahan utamanya merupakan tanaman jali atau hanjeli yang saat ini sulit ditemukan karena semakin langka.

‎Untuk membuatnya, biji jali direndam semalaman. Selanjutnya dimasak di dalam panci dengan tambahan sedikit garam.

Biji jali dimasak sampai empuk dan mekar. Baru kemudian dimasak dengan santan dan gula merah.

‎7. Kue Sengkulun

‎Warnanya cokelat mirip kue keranjang atau justru cerah putih-pink, inilah Kue Sengkulun.

Kue tradisional khas Betawi ini terbuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan. Biasanya disajikan dengan kelapa parut yang gurih.

‎Saat ini Kue Sengkulun semakin sulit didapat, padahal sangat enak dijadikan kudapan teman minum teh atau kopi. Jejak sejarahnya juga kuat, konon mendapat pengaruh China.

‎8. Kembang Goyang

‎Ini adalah camilan tradisional Betawi yang populer disajikan pada hari Raya dan hajatan masyarakat Betawi.

Nama kembang goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai bunga dan dibuat dengan cara digoyang-goyangkan.

Bahan dasar camilan gurih ini ialah tepung beras yang digoreng garing dan ditaburi wijen sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih dan manis.

‎9. Bir Pletok

‎Minuman yang menjadi salah satu ikon kebudayaan tradisional Betawi. Meskipun bernama bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali.

Biasanya, bir pletok dibuat dengan menggunakan bahan dasar secang dan beberapa rempah lainnya menghasilkan minuman yang sehat dan nikmat berwarna coklat kemerah-merahan. Minuman ini berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

‎10. Kue Dongkal

‎Kue ini adalah jajanan tradisional khas Betawi yang kini sudah semakin jarang ditemui.

Bahan baku utama yang digunakan adalah tepung beras yang dimasukkan ke dalam cetakan tradisional berbentuk kerucut yang diisi gula aren dan kemudian adonan dikukus hingga matang.

Kue ini biasanya disajikan di atas daun pisang dan ditaburi parutan buah kelapa.

‎11. Kue Cente Manis

‎Camilan ini memiliki bentuk yang cantik dan rasa yang manis. Terbuat dari tepung, sagu mutiara dan santan, camilan ini menawarkan tekstur yang kenyal dan cita rasa yang manis.

Kue Betawi ini juga terbuat dari sagu mutiara berwarna-warni di dalamnya serta dibungkus dengan rapi menggunakan plastik bening.

‎‎12. Dodol Betawi

‎‎Hidangan khas Betawi berwarna hitam kecoklatan yang memiliki tiga macam rasa yaitu ketan putih, ketan hitam dan durian.

Berbeda dengan dodol dari daerah lain, dodol Betawi hanya menambahkan santan dan gula merah.

Proses pembuatan dodol biasanya membutuhkan waktu selama delapan jam. Dodol Betawi umumnya dibuat sebagai makanan khusus untuk pesta, bulan Ramadhan, Idul Fitri atau Idul Adha.

‎***

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

Tags: Camilan BetawiKuliner BetawiKuliner Langka

Post Terkait

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta
Kuliner

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

5 Agustus 2025
2
Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 
Camilan

Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 

2 Agustus 2025
3
Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat  ‎
Kuliner

Ayam Betutu, Sajian Adat di Kuliner Rakyat ‎

30 Juli 2025
4
Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud  ‎
budaya

Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud ‎

29 Juli 2025
2
‎Ayam Bakar Taliwang, Kuliner Gurih Pedas Khas Lombok
Kuliner

‎Ayam Bakar Taliwang, Kuliner Gurih Pedas Khas Lombok

29 Juli 2025
3
Next Post
Hanya 46 Bangunan Cagar Budaya di Bukittinggi yang Didaftarkan   ‎

Mengenal 27 Bukit yang Jadi Ilham Kota Bukittinggi 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In