MENYERUPUT segelas kopi di cafe yang berada di pusat keramaian, adalah sebuah hal yang biasa.
Mentraktir teman kongkow di kedai kopi, pun sebuah hal yang lumrah untuk dilakukan.
Namun bagaimana kalau menikmati cairan hitam tersebut di sebuah saung yang berada di kungkungan alam lepas dengan view bukit berlapis dan Gunung Marapi yang ikonik?
Tentunya hal itu akan menjadi sebuah pengalaman yang tak biasa bahkan akan sangat luar biasa jika kalian mencicipinya secara langsung.
Pertanyaannya adalah, apakah ada tempat minum kopi tradisional dengan konsep kekinian?
Jawabnya ada dan hanya ada di kawasan Tabek Patah, Kecamatan Salimpauang, Kecamatan Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pabrik kopi tradisional yang sekaligus kedai kopi bernama Cafe Kopi Kiniko, cukup melegenda karena sudah ada sejak tahun 1981 silam.
Satrio Budiman sebagai pemilik sekaligus pengelola Kopi Kiniko, menyebutkan bahwa keistimewaan Kopi Kiniko tak hanya terletak dari kopi semata, tetapi pemandangan alam yang tepat berada di kedai kopi itu sendiri.
Pengunjung tak saja bisa menikmati aroma dan rasa alami dari kopi kampung, pun bisa menengok langsung bagaimana cara pengolahan kopi dari biji hingga proses penjemuran, pengolahan hingga penyajiannya.
Cafe Kopi Kiniko, menurutnya berkonsep alam dan terbuka. Pengelola menyediakan banyak kursi kayu berjejer yang langsung berhadapan dengan hijaunya bukit-bukit berbaris dan pematang sawah.
”Di sini kopi dan kawa daun bisa dinikmati dengan konsep self-service. Kami menyediakan cangkir-cangkir dan kawa daun serta bubuk dan air panas. Sehingga setiap tamu, bisa menikmati sendiri,” jelas pria murah senyum itu.
Tamu bisa menikmati suguhan kopi dan kawa daun sebanyak yang dia mau, untuk hitungannya, tetap percangkir. Dimana harga percangkirnya Rp 3000 saja.
Meskipun menggunakan brand Kopi Kiniko, namun Satrio Budiman menyebutkan jika CV Kin-Nikko sebagai perusahaan pengelola juga menghadirkan produk lainnya dengan cita rasa yang tidak kaleng -kaleng.
”Selain kopi dan kawa, kami juga memproduksi Kopi Rempah, Ramuan Pinang, Serbat, Pisang Sale, Kripik Pisang, Kripik Kentang, Kripik Talas, Dodol Pepaya dan lain sebagainya,” ucapnya panjang lebar.
Konsep penjualan Kopi Kiniko, menurutnya selain hadir di pasar tradisional, warung dan sejumlah mini market, juga bekerja sama dengan sejumlah travel biro.
”Untuk wisatawan mancanegara, konsumen Kopi Kiniko banyak datang dari Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan sejumlah negara Eropa lainnya,” jelas Budi.
Nah tunggu apa lagi, ayo nikmati seruputan kopi tradisional dengan aroma yang sulit untuk dilafaskan dengan kata-kata dan dinarasikan dengan barisan kalimat hanya di Cafe Kopi Kiniko Tabek Patah. (teddy)