PASTINYA tak ada yang tidak mengenal ayam. Selain dekat dengan kehidupan masyarakat dan juga dikonsumsi sebagai lauk, ayam juga dipelihara sebagai hobby.
Di Sumatera Barat terdapat jenis ayam yang berbeda dari ayam-ayam lainnya bernama Kukuak Balenggek.
Ayam ini merupakan ayam lokal yang berasal dari Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, ayam jenis ini mungkin sangat jarang bahkan asing di telinga.
Namun, bagi masyarakat Solok ayam ini merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi ikon.
Tak hanya itu, Kukuak Balenggek juga tidak kalah menarik dan unik dari jenis ayam hias lainnya.
Hewan yang kerap disebut Ayam Balenggek ini ternyata juga mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sejarah Ayam Balenggek
Melansir dari situs sumbarprov.go.id, ayam ini sudah cukup mendunia sejak tahun 1981.
Rupanya, jenis ayam ini sudah pernah dibawa oleh seorang Insinyur Belanda ke tanah kelahirannya karena memiliki suara yang merdu.
Beberapa waktu kemudian, ayam ini sudah menjadi minat oleh orang-orang asing, salah satunya saat pemberian cinderamata kepada pangeran Askishinonomiya Fumihito dari Jepang berupa Ayam Balenggek.
Pemerintah Kabupaten Solok pun begitu antusias dan senang dengan respons dan ketertarikan orang asing terhadap Ayam Kukuak Balenggek.
Hingga pada akhirnya unggas ini dijadikan maskot fauna di Solok.
Mengutip dari beberapa sumber, masyarakat Minang kerap menyebut unggas ini dengan Ayam Kukuak Balenggek, hal ini karena kata ‘Balenggek’ berarti irama yang bertingkat mulai dari 3 lenggak sampai 12 lenggak.
Ketika berkokok, terbagi menajdi tiga bagian: bagian depan, tengah, dan akhir atau lenggek kokok.
Biasanya ayam jago hanya bisa kokok terdiri dari 4 suku kata dan suku kata terakhir cenderung panjang.
Namun, berbeda dengan Ayam Kukuak Balenggek memiliki kokok terdiri dari 6 sampai 15 suku kata, tergantung faktor genetis maupun latihan.
Harganya Mahal
Keunikan kokok yang dimiliki Ayam Balenggek ini juga memiliki tingkatan sendiri di telinga para penggemarnya.
Misalnya disebut Balenggek 3 yang berarti ayam ini memiliki 3 lenggek.
Apabila semakin lenggek yang dimiliki oleh ayam tersebut, maka harganya akan semakin mahal.
Tentu saja, ayam dengan lenggek yang banyak menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri.
Pada usia 6 bulan, Ayam Balenggek sudah memiliki bobot 1,6 hingga 2,2 kg dengan bentuk badan yang cukup proporsional, matanya bercahaya, waspada, lincah, serta kuat.
Ciri-ciri lain yang menandakan ayam ini berkualitas tinggi yaitu pada bentuk sisi kaki, jumlah bulu sayap, kondisi pernapasan, panjang jari kaki, warna bulu, bentuk jengger, dan bentuk badan. ***