July 3, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Nasional

Kokok Tiada Banding dari Ayam Kukuak Balenggek

Redaksi by Redaksi
23 May 2025
in Nasional
0
Kokok Tiada Banding dari Ayam Kukuak Balenggek

‎PASTINYA tak ada yang tidak mengenal ayam. Selain dekat dengan kehidupan masyarakat dan juga dikonsumsi sebagai lauk, ayam juga dipelihara sebagai hobby.

‎Di Sumatera Barat terdapat jenis ayam yang berbeda dari ayam-ayam lainnya bernama Kukuak Balenggek.

BACA JUGA

Hutang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp  7.036 Triliun

Ambang Batas Kemiskinan di Indonesia Rp 1,51 Juta Perorang/Bulan  ‎

Ayam ini merupakan ayam lokal yang berasal dari Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

‎Bagi sebagian masyarakat Indonesia, ayam jenis ini mungkin sangat jarang bahkan asing di telinga.

Namun, bagi masyarakat Solok ayam ini merupakan sebuah kebanggaan dan menjadi ikon.

‎Tak hanya itu, Kukuak Balenggek juga tidak kalah menarik dan unik dari jenis ayam hias lainnya.

Hewan yang kerap disebut Ayam Balenggek ini ternyata juga mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

‎Sejarah Ayam Balenggek

‎Melansir dari situs sumbarprov.go.id, ayam ini sudah cukup mendunia sejak tahun 1981.

Rupanya, jenis ayam ini sudah pernah dibawa oleh seorang Insinyur Belanda ke tanah kelahirannya karena memiliki suara yang merdu.

‎Beberapa waktu kemudian, ayam ini sudah menjadi minat oleh orang-orang asing, salah satunya saat pemberian cinderamata kepada pangeran Askishinonomiya Fumihito dari Jepang berupa Ayam Balenggek.

‎Pemerintah Kabupaten Solok pun begitu antusias dan senang dengan respons dan ketertarikan orang asing terhadap Ayam Kukuak Balenggek.

Hingga pada akhirnya unggas ini dijadikan maskot fauna di Solok.

‎Mengutip dari beberapa sumber, masyarakat Minang kerap menyebut unggas ini dengan Ayam Kukuak Balenggek, hal ini karena kata ‘Balenggek’ berarti irama yang bertingkat mulai dari 3 lenggak sampai 12 lenggak.

‎Ketika berkokok, terbagi menajdi tiga bagian: bagian depan, tengah, dan akhir atau lenggek kokok.

Biasanya ayam jago hanya bisa kokok terdiri dari 4 suku kata dan suku kata terakhir cenderung panjang.

‎Namun, berbeda dengan Ayam Kukuak Balenggek memiliki kokok terdiri dari 6 sampai 15 suku kata, tergantung faktor genetis maupun latihan.

‎Harganya Mahal

‎Keunikan kokok yang dimiliki Ayam Balenggek ini juga memiliki tingkatan sendiri di telinga para penggemarnya.

Misalnya disebut Balenggek 3 yang berarti ayam ini memiliki 3 lenggek.

‎Apabila semakin lenggek yang dimiliki oleh ayam tersebut, maka harganya akan semakin mahal.

Tentu saja, ayam dengan lenggek yang banyak menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri.

‎Pada usia 6 bulan, Ayam Balenggek sudah memiliki bobot 1,6 hingga 2,2 kg dengan bentuk badan yang cukup proporsional, matanya bercahaya, waspada, lincah, serta kuat.

‎Ciri-ciri lain yang menandakan ayam ini berkualitas tinggi yaitu pada bentuk sisi kaki, jumlah bulu sayap, kondisi pernapasan, panjang jari kaki, warna bulu, bentuk jengger, dan bentuk badan. ***

‎

Tags: Ayam kukuak balenggekKokok ayamMaskot kabupaten solok

Post Terkait

Hutang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp  7.036 Triliun
Nasional

Hutang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp  7.036 Triliun

17 June 2025
2
Ambang Batas Kemiskinan di Indonesia Rp 1,51 Juta Perorang/Bulan   ‎
Internasional

Ambang Batas Kemiskinan di Indonesia Rp 1,51 Juta Perorang/Bulan  ‎

16 June 2025
1
Catat! 21 Jenis Penyakit Ini Tak Ditanggung BPJS
Kesehatan

Catat! 21 Jenis Penyakit Ini Tak Ditanggung BPJS

6 June 2025
3
Papua Pegunungan, Wilayah Tanpa Garis Pantai
Nasional

Papua Pegunungan, Wilayah Tanpa Garis Pantai

6 June 2025
1
Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 
Keluarga

Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 

28 May 2025
3
70 % Peserta SNBT Gugur
Nasional

70 % Peserta SNBT Gugur

28 May 2025
1
Next Post
Menelusuri Jejak Pemburu Kerbau di Australia   ‎

Menelusuri Jejak Pemburu Kerbau di Australia  ‎

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In