PESATNYA perkembangan industri kecantikan dan tren make up modern, membuat kita sering kali melupakan akar dari seni merias wajah yang telah ada sejak zaman dahulu.
Sebuah perjalanan kembali ke masa lalu membawa kita ke tanah Mesir kuno, di mana jejak pertama make up di dunia pun dimulai.
Dalam catatan sejarah, Mesir kuno tidak hanya dikenal dengan piramida megahnya, tetapi juga sebagai salah satu peradaban awal terhadap keindahan dan keindahan.
Pada sekitar 6.000 tahun yang lalu, di tengah hamparan padang pasir yang luas, kosmetik pertama kali muncul dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir.
Salah satu kosmetik pertama yang muncul adalah eyeliner, yang dalam bahasa Mesir kuno disebut Kohl.
Dilansir dari berbagai sumber Eyeliner ini tidak hanya berfungsi sebagai alat kecantikan, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial.
Kohl menandakan kekayaan dan prestasi, dan bahkan dianggap sebagai persembahan kepada dewa yang puja mereka.
Kohl , yang terbuat dari campuran logam, timah, tembaga, abu, dan almond yang bakar diyakini memiliki kekuatan magis untuk menangkal roh jahat.
Selain Kohl , wanita Mesir kuno juga menggunakan eyeshadow dengan berbagai warna, di antaranya warna hijau yang berkaitan erat dengan keyakinan spiritual mereka, terutama dalam konteks Dewa Horus dan Dewa Ra.
Melalui jejak yang telah ditinggalkan oleh peradaban Mesir kuno, kita dapat melihat bagaimana make up bukan sekadar tren atau gaya, tetapi merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya akan makna dan simbolisme.
Seiring berjalannya waktu, seni merias wajah ini terus berkembang dan menginspirasi generasi saat ini dan membuktikan bahwa kecantikan juga cermin dari kekayaan budaya dan sejarah. ***
Bahasa Indonesia: