Oktober 25, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Bo-Taoshi: Permainan Menjatuhkan Tiang Terkasar Asal Jepang ‎

Redaksi by Redaksi
15 Mei 2025
in budaya
0
Bo-Taoshi: Permainan Menjatuhkan Tiang Terkasar Asal Jepang  ‎

‎OLAHRAGA memiliki peran yang sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari dan dianggap sebagai bagian integral dari identitas budaya oleh beberapa masyarakat.

Namun, tahukah kamu jika ada banyak jenis olahraga yang unik dan menarik dari berbagai belahan dunia?

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Negara Jepang yang dikenal akan keindahan alam dan kecanggihan teknologinya, ternyata memiliki olahraga tradisional  yang anti mainstream serta tak kalah unik dari negara lain.

Salah satu contohnya adalah Bo-Taoshi, sebuah olahraga tim yang memadukan kekuatan fisik, strategi, dan semangat sportivitas. Bo-Taoshi memiliki arti “tiang tumbang” atau “merobohkan tiang”.

‎Bo-Taoshi di Akademi Pertahanan Nasional telah dimainkan sejak tahun 1954 pada awal abad ke-20 di Festival Pendirian Akademi sebagai bentuk pelatihan Akademi Militer Kekaisaran, Akademi Angkatan Udara Militer Kekaisaran, dan Akademi Angkatan Laut Kekaisaran.

Saat ini, Bo-Taoshi masih dimainkan di Akademi Pertahanan Nasional Jepang pada hari jadi akademi setiap tahunnya.

‎Olahraga ini dimainkan oleh dua tim dan masing-masing terdiri dari sekitar 150 orang yang akan berjuang untuk menguasai tiang.

Tim yang bertugas untuk menjaga tiang tetap tegak di tengah lapangan disebut tim pembela, sementara tim yang bertugas untuk menjatuh tiang tersebut akan menjadi tim  penyerang.

Pertandingan dimulai dengan serangan tim penyerang, kemudian diikuti dengan pergantian peran.

‎Aturan permainannya terbilang cukup sederhana. Tiang yang menjadi sasaran serangan akan dijaga oleh tim pembela di tengah lapangan.

Sedangkan, tim penyerang akan menjatuhkan tiang dengan cara apa pun. Namun, dengan memperhatikan beberapa hal, seperti tidak meninju alat vital, mencekik, menarik kepala, dan tindakan kasar serupa lainnya.

Tim pembela akan menang bila berhasil menjaga tiang tetap berdiri. Sebaliknya, tim penyerang dapat dikatakan menang jika berhasil merobohkan tiang, terhitung dari kemiringan 30° selama dua menit.

‎Bo-Taoshi bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang semangat kebersamaan dan disiplin.

Para pemain belajar bekerja sama, menghormati lawan, dan memahami bahwa keberhasilan tim lebih penting daripada keunggulan individual.

Olahraga ini juga mencerminkan nilai-nilai tradisional Jepang seperti kesetiaan, disiplin, dan semangat juang.

‎Tujuan dari dimainkannya Bo-Taoshi ini adalah untuk mengembangkan keterampilan taktis, kecepatan, dan kerja sama tim dalam menghadapi situasi pertempuran.

Ini adalah olahraga yang membawa sejarah Jepang modern hingga saat ini. Bo-Taoshi juga telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang, salah satunya olahraga tradisional di sekolah-sekolah dan juga perguruan tinggi.

‎Secara sederhana, Bo-Taoshi merupakan salah satu olahraga yang menarik karena dapat mencerminkan budaya suatu negara.

Kita pun dapat melihat olahraga yang menggabungkan warisan militer dengan semangat kebersamaan.

Meskipun olahraga ini tergolong kasar dan brutal, Bo-Taoshi tidak hanya menjadi bentuk hiburan tradisional, tetapi juga sebagai wadah untuk pembelajaran nilai-nilai yang harus terus dijunjung tinggi dalam masyarakat Jepang.***

‎

Tags: Bo - taoshiJatuhkan tiangOlahraga tradisional jepang

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
3
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
4
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
10
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
Next Post
Vada Pav, Burger Khas India Berjuta Rasa

Vada Pav, Burger Khas India Berjuta Rasa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In