Agustus 6, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

Redaksi by Redaksi
5 Agustus 2025
in budaya
0
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Sedekah laut adalah tradisi yang rutin digelar setiap setahun sekali, pada tahun baru Islam yang bertepatan dengan tahun baru Jawa.

Lantas bagaimana sejarah di balik tradisi ini? Apa makna dari pelaksanaan, hingga bagaimana tata cara untuk melangsungkan sedekah laut?

BACA JUGA

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

‎Sebelum beranjak lebih jauh, tradisi sedekah laut ini ternyata masih langgeng hingga saat ini di sejumlah daerah di antaranya Gunungkidul, Banyuwangi, Blitar, Cilacap, Tuban, Kebumen, Jepara, Semarang, Trenggalek, Demak, Brebes, dan masih banyak lagi.

‎Pelaksanaan sedekah laut pun berbeda. Seperti disebutkan, tradisi ini biasa digelar bertepatan dengan tahun baru Jawa.

Namun di beberapa daerah, sedekah laut ini dilangsungkan pada bulan Syawal kalender Hijriah.

‎Penasaran nggak sih bagaimana sejarah dan tata cara pelaksanaannya? Langsung saja kita cari tahu bersama.

‎Sejarah Tradisi Sedekah Laut

‎Melansir laman resmi Visit Jawa Tengah, sedekah laut adalah tradisi para nelayan yang tinggal di wilayah pesisir pantai utara sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki yang mereka peroleh dari hasil laut.

Seperti yang kita tahu, laut merupakan sumber penghasilan utama para nelayan.

‎Layaknya perbedaan waktu pelaksanaan sedekah laut, tradisi ini pun memiliki julukan yang berbeda di setiap daerah.

Petik Laut merupakan cara penyebutan sedekah laut bagi masyarakat Banyuwangi, sedangkan di Trenggalek biasa disebut dengan Larung Sembonyo.

‎Makna Tradisi Sedekah Laut

‎Dalam prosesi sedekah laut, terkandung doa dan harapan yang dirapalkan masyarakat kepada Sang Pencipta.

Makna dari berbagai prosesi itu tidak lain tidak bukan adalah memohon kesehatan, keselamatan, serta keberkahan hidup di masa yang akan datang.

‎Sedekah laut adalah bentuk syukur  kepada Gusti Ingkang Murbeng Dumadi, jadi patut dilestarikan rasa syukur itu dengan larung sesaji di segara kidul.

‎Selain untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para nelayan senantiasa diberikan keselamatan dan perlindungan ketika mencari nafkah, upacara sedekah laut ini juga digunakan sebagai ajang silaturahmi.

‎Tata Cara Sedekah Laut

‎Festival nelayan atau sedekah laut ini digelar dalam beberapa prosesi. Meski dilaksanakan dengan serangkaian ritual yang berbeda, namun tujuan dari sedekah laut tetaplah sama untuk mengungkapkan rasa syukur.

‎Melansir laman Visit Jawa Tengah, berikut ini rangkaian prosesi yang dilakukan masyarakat pesisir dalam menggelar tradisi sedekah laut.

‎1. Ziarah

‎Acara pertama dalam rangkaian prosesi sedekah laut adalah berziarah ke makam para leluhur.

Tradisi ini masih dilestarikan oleh masyarakat pesisir Cilacap, Jawa Tengah.

‎ 2. Persiapan Sesaji

‎Di setiap daerah, sesajen yang disiapkan untuk acara sedekah laut ini berbeda sesuai dengan ketentuan masing-masing.

Di Pantai Cilacap, sesaji utama dalam tradisi sedekah laut ini adalah kepala kambing, kerbau, atau sapi.

‎Di samping itu, perlu disiapkan juga berbagai jenis bunga harum seperti mawar, melati, dan kenanga disertai aneka macam jenang (bubur).

Sesajen ini juga dilengkapi dengan jajanan pasar, nasi uduk, lalapan, lauk pauk, serta pakaian.

‎ 3. Kirab

‎Kirab atau arak-arakan ini dilaksanakan untuk membawa sesajen dari lokasi awal yang telah ditentukan, menuju tempat yang menjadi puncak acara sedekah laut.

‎Misalnya, di Cilacap melaksanakan kirab di sepanjang jalur mulai dari Pendopo Wijayakusuma Cakti, Alun-alun Kota Cilacap, Jalan Ahmad Yani, Jalan Letjen Sutoyo, Brug Menceng, Jalan Laut, dan tujuan terakhir di Pantai Teluk Penyu.

‎ 4. Larung Sesaji

‎Larung sesaji ini merupakan puncak dari prosesi sedekah laut, dengan memindahkan sesaji tadi ke kapal nelayan.

Mereka kemudian berlayar ke tengah laut untuk melarung atau membuang sesajen tersebut ke laut. ***

‎

‎

Tags: Bentuk syukurLarung lautSedekah laut

Post Terkait

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
3
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
2
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
1
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
Kabau Padati, Kendaraan Tradisional yang Mulai Ditelan Zaman   ‎
budaya

Kabau Padati, Kendaraan Tradisional yang Mulai Ditelan Zaman  ‎

30 Juli 2025
2
Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud  ‎
budaya

Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud ‎

29 Juli 2025
2
Next Post
Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

Pempek, Kuliner Palembang nan Kaya Fakta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In