MENGGELUTI seni beladiri karate saat masih kelas satu tsanawiyah, ternyata tak membuat seorang Efriadi jenawa.
Status sebagai ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) Sumatera Barat dengan DAN 5 yang disandangnya, justru membuat Efriadi sebagai pribadi yang sabar dan rendah hati.
”Saya sudah mengenal seni beladiri sejak tahun 1981 silam. Semakin hari, kecintaan saya kepada justru semakin dalam,” ucap Senpai Fred, demikian dia biasa disapa dengan mimik serius.
Rang Kurai yang sangat dekat dengan masyarakat kebanyakan ini menuturkan, karate membuatnya makin sadar bahwasanya membangun kepribadian dan kesabaran sangat penting dalam mengarungi kehidupan.
”Filosofi Karate itu ada lima, dan semuanya sesuai dengan ajaran Islam,” ucapnya serius.
Kelima filosofi tersebut menurut Senpai Fred yang telah melahirkan puluhan ribu karateka di Ranahminang itu antara lain terdiri dari: memelihara kepribadian, patuh pada kejujuran, sanggup melahirkan prestasi, sopan santun dan sanggup kuasai diri.
Dedikasi Efriadi yang sejak tahun 2013 telah dipercaya jadi wasit/juri nasional pada karate, tak perlu diragukan lagi.
Bahkan seluruh anggota keluarganya pun menjadikan karate sebagai seni beladiri pilihan.
Beranjak dari Lemkari, kini Efriadi mantap dengan Inkanas sebagai pilihannya untuk membesarkan karate di Ranahminang. (ted)