July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Roti Buaya, Budaya Betawi Perlambang Kesetiaan 

Redaksi by Redaksi
25 June 2025
in budaya, Camilan, Tradisi
0
Roti Buaya, Budaya Betawi Perlambang Kesetiaan 

‎Roti buaya merupakan salah satu makanan khas Betawi yang sangat ikonik sebagai lambang kesetiaan. Berikut sejarah awal mula roti buaya.

‎Banyak orang yang mengaitkan istilah buaya darat dengan pria yang tidak cukup dengan satu wanita.

BACA JUGA

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

Padahal kenyataannya buaya adalah hewan yang setia pada pasanganya. Itu karena buaya jantan hanya kawin satu kali dengan satu betina seumur hidupnya.

‎Itu sebabnya dalam budaya Betawi, roti buaya biasa dibawa saat seserahan karena dikaitkan sebagai simbol kesetiaan terhadap pasangan. Namun, apa ada yang tahu sejarah roti buaya?

‎Sejarah Roti Buaya

‎Sejarah roti buaya bermula ketika datangnya bangsa Eropa ke Batavia.

Dahulu, orang Eropa mengungkapkan tanda cinta dengan memberikan bunga kepada lawan jenisnya.

Melihat hal tersebut, masyarakat Betawi tidak mau kalah dan berpikir untuk memberikan sesuatu sebagai simbol ungkapan perasaan kepada pasangan.

‎Kala itu wilayah Jakarta memiliki 13 sungai yang menyebar luas, dan di masing-masing sungai terdapat buaya.

Masyarakat Betawi juga mengetahui bagaimana pola hidup buaya yang hanya kawin sekali seumur hidupnya, dan tidak kawin dengan buaya lain meskipun pasangannya mati maupun menghilang.

‎Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk membuat roti buaya sebagai ungkapan perasaan kepada pasangan mereka.

Sama seperti orang Eropa yang mengungkapkan perasaan dengan memberi bunga.

Dari pola hidup buaya itulah yang menjadikan roti buaya menjadi simbol kesetiaan.

‎Dalam adat Betawi, roti buaya dibawa saat acara pernikahan oleh pengantin laki-laki untuk diberikan kepada pengantin wanita.

Roti yang diberikan tersebut dibuat sepasang, dimana yang betina ditandai dengan roti buaya kecil yang diletakkan di atas punggungnya atau di samping. Hal itu dimaknai sebagai kesetiaan berumah tangga sampai beranak cucu.

‎Selain kesetiaan, roti buaya juga dilambangkan sebagai simbol kesabaran karena buaya selalu bergerak tenang ketika mencari mangsanya.

Makanan ini juga dianggap melambangkan kejantanan. Hingga kini, roti buaya masih diyakini sebagai bentuk kesetiaan dan dijumpai dalam acara pernikahan masyarakat Betawi.

‎Fakta Unik Roti Buaya

‎Ada fakta unik seputar roti buaya. Banyak orang yang menyantap roti buaya ketika hadir di acara pernikahan orang Betawi atau di acara spesial lainnya.

Namun, apa kalian tahu kalau dulu roti ini dalam adat pernikahan Betawi hanya dijadikan sebagai simbol saja dan bukan untuk dikonsumsi.

‎Awalnya roti buaya dibuat dengan tekstur yang keras dan sengaja dibiarkan hingga membusuk.

Itu karena dahulu roti buaya yang panjangnya mencapai 50 cm itu hanya dijadikan sebatas simbol dan pajangan semata saja.

Ketika acara pernikahan selesai, roti buaya tidak dimakan melainkan akan disimpan di atas lemari dan didiamkan hingga membusuk.

Hal ini digambarkan sebagai pasangan suami istri yang tetap bersama meskipun waktu terus berjalan.

‎Namun kini roti buaya disajikan dengan adonan roti yang segar dan lembut sehingga dapat dikonsumsi.

Bahkan roti buaya pun dibagikan kepada kerabat yang belum menikah dengan harapan dapat segera menyusul untuk menikah.

Dulu juga roti buaya hanya terbuat dari adonan roti biasa tanpa isi apapun.

Namun, saat ini roti buaya sudah memiliki berbagai varian isi, seperti coklat, vanila, maupun stroberi. ***

‎

‎

Tags: Ciri khas BetawiRoti BetawiRoti buaya

Post Terkait

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Banana Pancake, Martabak Pisang Ala Thailand  ‎
Camilan

Banana Pancake, Martabak Pisang Ala Thailand ‎

2 July 2025
4
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 
budaya

Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 

2 July 2025
2
Next Post
Jalanan Beraspal Mulus Segera Lintasi Pasilihan 

Jalanan Beraspal Mulus Segera Lintasi Pasilihan 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In