Kota Bukittinggi, yang terletak di dataran tinggi, memiliki beberapa bukit yang menjadi bagian dari lanskap kotanya.
Mungkin tak banyak yang menyadari jika wilayah Kota Bukittinggi (Kurai V Jorong) merupakan kumpulan dari puluhan bukit.
Buku yang ditulis Zulqayyim berjudul Boekitinggi Tempo Doeloe menyebut, wilayah Kurai V jorong terdiri dari 27 bukit.
Adapun ke 27 Bukit itu adalah Bukit Kubangan Kabau, Bukit Jirek, Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cubadak Bungkuak, Bukit Malambuang, Bukit Mandiangin, Bukit Ambacang, Bukit Upang-upang.
Selanjutnya, Bukit Pauah, Bukit Lacir, Bukit Jalan Aua Nan Basa, Bukit Cindai, Bukit Campago, Bukit Gumasik, Bukit Gamuak.
Berikutnya, Bukit Guguak Bulek, Bukit Sangkak, Bukit Apik, Bukit Pinang Nan Sabatang, Bukit Cangang, Bukit Parit Natuang, Bukit Sawah Laweh, Bukit Batarah, Bukit Pungguak, Bukit Paninjauan dan Bukit Gulimeh
Bukit Kubangan Kabau menjadi bukit tertinggi dari 27 bukit itu, dengan ketinggian mencapai 936 meter diatas permukaan laut.
Ninik mamak kemudian menamakan kawasan Bukit Kubangan Kabau itu dengan Bukittinggi, yang berawal dari Bukik Nan Tatinggi. Lokasinya berada di sekitaran Jam Gadang
Selain karena lokasinya strategis, Bukit Kubangan Kabau juga terpilih menjadi tempat bermusyawarahnya para ninik mamak, dan kemudian mendirikan sebuah pakan (pasar) yang kelak menjadi Kota Bukittinggi.
Atas nama kemajuan dan pembangunan, satu per satu dari bukit tersebut raib dan tinggal nama.
Adapun deretan bukit yang selamat dari kemajuan tersebut adalah:
Bukit Ambacang, Bukit Tambun Tulang, Bukit Mandiangin, Bukit Campago, Bukit Kubangankabau, Bukit Pinang Nan Sabatang, Bukit Canggang, Bukit Paninjauan, dan Bukit Jirek tempat berdirinya Benteng Fort de Kock. ***