November 7, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Mangongkang Holi, Tradisi Batak yang Membuat Tubuh Merinding 

Redaksi by Redaksi
23 Juni 2025
in budaya, Tradisi
0
Mangongkang Holi, Tradisi Batak yang Membuat Tubuh Merinding 

‎Setiap budaya mempunyai ciri khas tertentu, mulai dari acaranya atau ritual yang terjadi pada saat proses upacara berlangsung.

Salah satunya tradisi unik duku Batak yakni Mangongkal Holi.

BACA JUGA

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Mangongkal Holi adalah tradisi membongkar kembali dan memindahkan tulang belulang orang yang sudah meninggal.

Selanjutnya tulang belulang itu dipindahkan ke tempat yang dianggap lebih layak.

‎Tradisi ini sendiri sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang suku bangsa Batak.

Uniknya, tradisi suku Batak Toba ini biasanya diselenggarakan jika seorang anggota keluarga masih dikunjungi (lewat mimpi) oleh seorang anggota keluarga yang telah meninggal.

‎Proses pelaksanaan upacara adat Mangongkal Holi biasanya dilakukan oleh beberapa anggota keluarga yang termasuk satu pomparan (perkumpulan para keturunan suatu leluhur).

‎Biasanya pembongkaran makam dilakukan langsung beberapa makam oleh masing-masing anggota keluarga.

Ketika sudah digali, tulang belulang diangkat lalu disatukan dalam satu bangunan tugu.

‎Sesaat sebelum makam mulai digali dalam tradisi Mangongkal Holi, semua anggota keluarga atau pihak yang terlibat harus ikut dalam acara doa bersama sesuai tradisi agama masing-masing.

‎Ketika sudah selesai mengumpulkan tulang belulang yang masih utuh, para anggota keluarga akan membersihkannya dengan jeruk nipis.

Setelah dibersihkan, tulang belulang tersebut dimasukkan ke dalam peti baru. Tentu tetap satu peti untuk satu orang.

‎Setelah siap, peti-peti tersebut akan dimasukkan ke dalam bangunan tugu (simin) yang sesuai dengan tingkatannya.

Biasanya tingkat bangunan tergantung jumlah generasi (sundut) dari leluhur pemilik tugu.

‎Berdasarkan aturannya, tulang belulang dari anggota keluarga yang paling muda akan diletakkan di tempat/lantai paling dasar.

Sementara generasi paling awal akan berada di tempat yang paling atas/tinggi.

‎Mangongkal Holi, memiliki simbol berbentuk kegiatan, sebagai berikut:

‎1. Martonggoraja

‎Martonggoraja merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dalam setiap pelaksanaan upacara adat Mangongkal Holi.

Tujuannya adalah untuk mengetahui persiapan dari pihak keluarga seperti hari pelaksanaan, peralatan dan biaya.

‎Biasanya martonggoraja dilakukan oleh dongan tubu mulai dari tulang, hula-hula, boa tulang, tulang rorobot, dongan sahuta, boru, bere dan ibabere.

Tidak hanya di Mangongkal Holi, martonggoraja juga ada di acara adat Batak seperti pesta dan meninggal dunia.

‎2. Ulos Panampin

‎Simbol Mangongkal Holi selanjutnya adalah ulos panampin, di setiap upacara adat ulos panampin dipakai sebagai wadah penampung tulang belulang.

Dengan makna ketulusan seorang paman kepada anak perempuan yang melaksanakan tradisi.

‎3. Mangombak

‎Dalam Mangongkal Holi, mangombak adalah proses penggalian tulang-belulang orang yang telah meninggal.

Di mana jika kita berdoa sebelum mencangkul, itu berarti kita masih menganggap roh orang yang sudah mati itu masih mendengarnya.

‎4. Air Jeruk Purut dan Kunyit

‎Simbol adat selanjutnya adalah air jeruk purut dan kunyit. Air jeruk purut biasanya digunakan sebagai pembersih tulang belulang dan dipercaya bisa memperlancar penggalian jika dipercik ke kuburan.

‎Sedangkan kunyit berguna sebagai tindakan untuk menjaga warna tulang belulang tidak pudar.

Air jeruk purut dan kunyit pun menjadi simbol kesucian yang khas dalam Mangongkal Holi.

‎5. Kain Putih dan Ulos Ragidup

‎Kain putih dan ulos ragidup adalah simbol yang memiliki makna sebagai lambang kesucian dan pembungkus tulang belulang yang sudah dibersihkan.

Simbol ini juga harus selalu disediakan dalam upacara Mangongkal Holi.

‎6. Ampang

‎Ampang merupakan simbol upacara Mangongkal Holi yang berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk diletakkan tulang belulang yang sudah dibersihkan dan diberikan ke keluarga.

Biasanya ampang ditutup dengan ulos Ragidup.

‎7. Batu Na Pir

‎Batu Na Pir menjadi salah satu simbol yang erat dalam Mangongkal Holi. Batu Na Pir adalah tempat menyatukan tulang belulang para leluhur.

Tujuan Batu Na Pir adalah bukti kedekatan dan kebersamaan sesama saudara satu ompu.

‎Sekaligus menjadi bentuk penghormatan kepada ompu yang dibuatkan batu na pirnya.

Akan ada rasa kebanggaan bagi mereka yang membuatnya, karena berhasil membuktikan rasa erat persaudaraannya.

‎***

‎

Tags: Mangongkang HoliTradisi BatakTradisi Mistis

Post Terkait

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau   ‎
budaya

Rang Chaniago, Pewaris Demokrasi Alam Minangkabau  ‎

18 September 2025
4
Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
10
Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
5
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
14
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
3
Next Post
Sup Pensi, Kuliner Minang yang Legendaris

Sup Pensi, Kuliner Minang yang Legendaris

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In