July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Rokat Tase, Ungkapan Rasa Syukur Ala Masyarakat Madura

Redaksi by Redaksi
20 June 2025
in budaya, Tradisi
0
Rokat Tase, Ungkapan Rasa Syukur Ala Masyarakat Madura

Di Sampang, Madura, setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa menjadi momen yang penuh makna bagi masyarakat pesisir.

Tepatnya pada tanggal 11 bulan Suro, tradisi Rokat Tase’ digelar dengan penuh kekhidmatan.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

Sebagai salah satu warisan budaya yang masih lestari hingga kini, tradisi ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga wujud syukur, doa, dan solidaritas bagi para nelayan dan keluarganya.

‎Rokat Tase’ berasal dari kata “rokat,” yang dalam bahasa Madura berarti selamatan atau pengharapan.

Tradisi ini konon telah dilakukan jauh sebelum Islam menyentuh tanah Nusantara. Kala itu, Rokat Tase’ dikaitkan dengan kepercayaan kepada penguasa laut.

Namun, seiring waktu, tradisi ini beradaptasi dengan nilai-nilai Islam, mencerminkan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dari laut serta doa perlindungan dari bahaya saat melaut.

‎Di balik sesaji yang dilarungkan ke laut, ada simbol pengakuan akan harmoni antara manusia dan alam.

Masyarakat percaya bahwa laut bukan sekadar sumber kehidupan, tetapi juga memiliki kekuatan besar yang harus dihormati dan dijaga keseimbangannya.

‎Makna Filosofis di Balik Ritual

‎1. Doa dan Harapan

‎Inti dari Rokat Tase’ adalah doa. Bagi masyarakat nelayan, laut adalah ladang penghidupan sekaligus ancaman.

Oleh karena itu, mereka memanjatkan doa untuk keselamatan, perlindungan dari marabahaya, dan hasil tangkapan yang melimpah.

Tradisi ini mengingatkan bahwa di tengah keterbatasan manusia, Tuhan adalah sumber utama rezeki dan keselamatan.

‎2. Persembahan kepada Penguasa Laut

‎Sesaji dalam Rokat Tase’ terdiri atas makanan, buah-buahan, dan barang-barang yang ‎diletakkan di atas perahu kecil (parao letek).

Setelah dibacakan doa dan mantra, perahu ini dilarungkan ke laut.

Prosesi ini adalah simbol rasa syukur masyarakat atas hasil laut yang telah menghidupi mereka sekaligus bentuk penghormatan kepada alam yang menjadi sumber kehidupan mereka.

‎3. Kebersamaan dan Solidaritas

‎Rokat Tase’ bukan hanya tentang hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga tentang hubungan antarwarga.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat berkumpul, berbagi makanan, dan bersama-sama menjalankan ritual.

Tradisi ini memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan, nilai yang sangat penting bagi komunitas nelayan yang saling bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup.

‎Proses Pelaksanaan yang Sarat Makna

‎Tradisi Rokat Tase’ biasanya dilaksanakan melalui tiga tahap utama:

‎1. Istigasah

‎Acara dimulai dengan doa bersama atau istigasah, di mana ayat-ayat suci Al-Qur’an dibacakan untuk memohon perlindungan dan keberkahan.

‎2. Pelarungan Sesaji

‎Pada inti ritual, sesaji diletakkan di perahu kecil. Setelah doa dan mantra dibacakan, perahu itu dilarungkan ke tengah laut, diiringi harapan dan doa masyarakat agar seluruh nelayan selamat dan rezeki mereka melimpah.

‎3. Pagelaran Kesenian

‎Sebagai penutup, diadakan pertunjukan seni tradisional seperti tari remo atau ludruk.

Hiburan ini menjadi momen untuk merayakan kebersamaan dan mempererat hubungan antarwarga. ***

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

Tags: Rokat TaseSesajen LautTradisi Madura

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
1
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
Aura Mistis Tarian Wumbungo

Aura Mistis Tarian Wumbungo

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In