MASYARAKAT masih banyak yang bingung membedakan antara kambing dan domba.
Meski masih satu ras, namun antara keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Tak jarang, orang lebih umum menyebut keduanya dengan jenis hewan kambing. Padahal kambing dan domba adalah hewan yang berbeda.
Dilihat dari kesamaannya, baik kambing maupun domba memang sama-sama hewan ruminansia, jenis hewan yang memenuhi kebutuhan perutnya dengan melakukan pengunyahan kembali.
Selain itu, keduanya juga memiliki bunyi yang serupa yang disebut mengembik, yang terdengar seperti bunyi “embeee”.
Terlepas dari kesamaan ini, nyatanya kambing dan domba adalah spesies yang berbeda dari nenek moyang liar yang berbeda.
Oleh karena itu, perilaku domba dan kambing kepada pemiliknya merupakan indikator perbedaan nenek moyang dan evolusinya.
Perbedaan Kambing dan Domba
Meski keduanya adalah hewan berkuku genap (Artiodactyla), tetapi dari jenisnya berbeda yakni kambing (Capra hircus) dan domba domestik (Ovis aries) .
Kambing pertama kali didomestikasi sekitar 10 ribu tahun lalu, sedangkan domba sekitar 11 ribu tahun lalu.
Awal domestikasi ini terjadi di wilayah yang sekarang merupakan Asia Tengah dan sebagian Afrika.
Dikutip dari situs majalah praktik kedokteran hewan, Veterinary Practice, nenek moyang yang paling mungkin dari domba domestik adalah mouflon (Ovis gmelini) dan untuk kambing adalah bezoar ibex (Capra aegagrus aegagrus).
Untuk melihat perbedaan lain dari kambing dan domba, berikut ini daftarnya.
1. Ekor, Janggut, dan Bibir
Ekor kambing memiliki kondisi yang tegak, sedangkan ekor domba menggantung ke bawah.
Kemudian, kambing memiliki janggut, sedangkan domba tidak.
Selain itu, domba memiliki bibir atas yang terbelah (filtrum) yang telah berevolusi untuk membuat pemilihan rumput selama penggembalaan menjadi lebih efisien.
2. Perbedaan Perilaku
Perbedaan perilaku yang terutama pada perilaku makan, perilaku sosial, dan kepribadian.
Umumnya, domba adalah spesies yang suka merumput, sedangkan kambing lebih merupakan spesies penjelajah.
Teknik mencari makan yang berbeda ini, mempunyai implikasi terhadap peternakan dan pengelolaan. Ini juga akan membuat peternak memahami bagaimana pemberian pakan akan mendukung elemen penting dalam perawatan sehari-hari.
Saat domba merumput, mereka lebih suka mengonsumsi rumput pendek dan empuk dengan kualitas nutrisi yang baik.
Domba juga merupakan pemakan selektif, biasanya memotong rumput pendek dan dekat dengan tanah.
Sebaliknya, kambing memiliki preferensi makanan yang lebih luas karena mereka telah berevolusi untuk merumput dan menjelajahi berbagai spesies tumbuhan. Oleh karena itu, kambing disebut “intermediate feeder” (mampu menjelajah dan merumput), yang berarti mereka menunjukkan fleksibilitas makanan yang luas.
3. Sosialisasi
Secara umum, domba memiliki kecenderungan kuat untuk berkelompok atau “berkumpul” bersama.
Dalam kelompok ini, domba membentuk subkelompok yang stabil dan mengikuti satu sama lain untuk mempertahankan struktur kawanan.
Sementara kambing, lebih mandiri dan kurang menunjukkan perilaku berkumpul secara kolektif.
Kambing juga kerap lebih memilih untuk berpindah sebagai unit keluarga yang lebih kecil.
4. Kepribadian dan Reaksi terhadap Rangsangan
Saat terancam, domba secara naluriah bergerak bersama dan tetap berada di dekat kawanan domba lainnya.
Ini berbeda dengan kambing lebih cenderung berpencar dan mengandalkan ketangkasan memanjat untuk menghindari bahaya.
Umumnya, domba lebih mudah ditangani dibandingkan kambing. Namun, tetap saja, domba jantan besar dikenal sebagai hewan yang kuat dan agresif.
Dalam hal ini, kambing mungkin terlihat keras kepala karena sifatnya yang lebih mandiri.
Oleh karena itu, kambing memerlukan lebih banyak pelatihan individu untuk mendorong mereka menjadi penurut dan bekerja dengan pemiliknya untuk alasan manajemen dan peternakan.
5. Jumlah Kromosom dan Susu
Dosen IPB University dari Fakultas Peternakan, Muhamad Baihaqi, SPt, MSc, mengatakan bahwa kambing dan domba memiliki jumlah kromosom yang berbeda.
”Perbedaan mendasar antara kambing dan domba adalah dari sisi genetiknya. Kambing dan domba memiliki jumlah kromosom yang berbeda. Kambing memiliki jumlah kromosom 60, sedangkan domba 54. keduanya merupakan spesies yang berbeda sehingga sampai saat ini keduanya tidak dapat dikawinkan,” ucapnya dalam situs resmi IPB University, dikutip Jumat (6/6).
Di sisi lain, susu dari kambing dan domba juga dikatakan memiliki perbedaan struktur lemak.
Menurut Baihaqi, susu kambing memiliki struktur lemak lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna daripada susu sapi dan domba.
”Sehingga susu kambing sangat baik bagi penderita penyakit paru-paru. Di dalam susunya juga memiliki zat aktif lebih tinggi daripada domba dan sapi,” tuturnya. (*/jip)