July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Carok, Tradisi Berdarah Ala Madura ‎

Redaksi by Redaksi
27 May 2025
in budaya, Tradisi
0
Carok, Tradisi Berdarah Ala Madura  ‎

‎CAROK merupakan pertarungan dengan alasan tertentu yang sangat ekstrem, yang menyinggung masalah harga diri kemudian diikuti antarkelompok atau antarklan dengan menggunakan senjata.

Berikut ini asal-usul carok.

BACA JUGA

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

Uniknya Tradisi Balap Karung

‎Mengenai asal-usul carok ini dikutip dari situs resmi Digilib UIN Sunan Ampel Surabaya.

Carok dalam bahasa Kawi Kuno artinya perkelahian.

‎Pertengkaran tersebut biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar.

Bahkan sering terjadi antarpenduduk desa di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.

‎Pemicu carok bisa berupa perebutan kedudukan di keraton, perselingkuhan, dan rebutan tanah.

Bisa juga dendam turun-temurun selama bertahun-tahun.

‎Pada abad ke-12 zaman Kerajaan Madura saat dipimpin Prabu Cakraningrat, dan abad ke-14 di bawah pemerintahan Jokotole, istilah carok masih belum dipahami.

Bahkan pada masa pemerintahan Penembahan Semolo, putra dari Bindara Saud putra Sunan Kudus di abad ke-17, tidak ada istilah Carok.

‎Munculnya Istilah Carok

‎Munculnya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda, yaitu pada abad ke-18 M.

Setelah Pak Sakera tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur, orang-orang bawah mulai berani melakukan perlawanan pada penindas. Senjatanya adalah celurit.

‎Saat itu timbul keberanian melakukan perlawanan. Namun, pada masa itu mereka tidak menyadari telah dihasut oleh Belanda.

Mereka diadu dengan golongan keluarga Blater (jagoan) yang menjadi kaki tangan penjajah Belanda.

Karena provokasi Belanda, golongan Blater yang seringkali melakukan carok pada masa itu.

‎Pada saat Carok, mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu.

Akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya.

‎Senjata celurit ini sengaja diberikan Belanda kepada kaum Blater dengan tujuan merusak citra Pak Sakera sebagai pemilik sah senjata tersebut.

Karena Sakera adalah seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat menjalankan agama Islam.

‎Celurit digunakan Sakera sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda.

Sedangkan bagi Belanda, celurit disimbolkan sebagai senjata para jagoan dan penjahat.

‎Upaya Belanda berhasil merasuki sebagian masyarakat Madura dan menjadi filsafat hidupnya.

Bahwa kalau ada persoalan, perselingkuhan, perebutan tanah, dan sebagainya selalu menggunakan kebijakan dengan jalan carok.

Alasannya adalah demi menjunjung harga diri.

‎Orang Madura mengenal semboyan Lebbi Begus Pote Tollang E Tembeng Pote Matah. Artinya, lebih baik mati berkalang tanah dari pada menanggung malu.

‎Tidak heran jika terjadi perselingkuhan dan perebutan tanah di Madura, maupun pada keturunan orang Madura di Jawa dan Kalimantan, kerap diselesaikan dengan jalan carok perorangan maupun secara massal.

‎Reaksi yang demikian ekstrem itu juga kadang diharapkan dan didorong oleh kerabat, tetangga, dan penonton dari orang yang dihina dan dipermalukan.

Tidak ada yang lebih memalukan dari pada jawaban menghindar, sabar atau gentar, terhadap perlakuan yang mengucilkan dan menistakan.

‎Pelaku carok bisa satu orang melawan satu orang, satu orang lawan dua orang, atau dua orang lawan satu orang.

Bahkan ada kasus carok antara satu orang melawan tiga orang atau lebih.

‎Jika carok dilakukan oleh lebih dari satu orang, pasti pelaku carok dibantu oleh kerabat dekatnya (taretan dalem) yang memiliki sifat egois atau sebagai orang yang sangat jago.

Jika ada balasan dari pihak yang kalah terhadap pihak yang menang, ada kemungkinan yang akan melakukannya adalah orang tua.

‎Jika orang tua tidak mampu melakukan dikarenakan alasan usia yang sudah tua atau alasan tertentu, maka ada kemungkinan yang lain seperti saudara kandungnya (kakak atau adik) atau kerabat dekatnya. Seperti saudara sepupu.

‎Carok balasan itu tidak langsung dilakukan dikarenakan musuhnya masih di dalam penjara yang hukuman tidak pidananya berkisar rata-rata tiga sampai lima tahun.

Sasaran berikutnya adalah kerabat dekatnya, terutama orang tua. Karena itu dianggap sebagai representasi dari musuhnya.

‎Jika tidak memungkinkan, misalnya sudah meninggal dunia. Maka yang menjadi incaran kedua adalah saudara-saudara laki-lakinya, sepupu laki-lakinya atau kerabat lain yang di anggap masih ada ikatan saudara dengan keluarga dalam.

Sasaran itu harus dilakukan kepada orang yang sangat kuat dalam segi fisik dan ekonominya.

‎Dua Jenis Carok

‎‎Ada dua jenis carok yang sering dilakukan. Yang pertama adalah Ngonggai, suatu cara melakukan carok dengan sengaja mendatangi rumah musuh untuk menantangnya.

‎Orang yang Ngonggai pasti memiliki keberanian yang luar biasa dan persiapan yang matang.

Oleh karena itu, cara ini lebih dihargai dari pada cara yang kedua yaitu ‎Nyelep.

‎Nyelep adalah cara yang dilakukan oleh pelaku carok dengan cara menyerangnya dari belakang atau dari samping.

Dari dua kategori ini bisa disimpulkan bahwa carok itu bisa direncanakan dan ada pula yang spontan.

‎Celurit

‎Celurit merupakan senjata tajam yang berbentuk bulan sabit. Lazimnya celurit adalah tidak lebih dari pada salah satu alat tajam kegiatan pertanian.

‎Namun begitu, sesuai dengan bentuknya, celurit sangat berkesan untuk mencederakan orang lain.

Celurit begitu erat dengan orang Madura sejak zaman Pak Sakera. ***

‎

Tags: Budaya CarokCarokCarok MaduraTradisi Carok

Post Terkait

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras
budaya

Makna Tersirat dari Tradisi Menampi Beras

4 July 2025
2
Uniknya Tradisi Balap Karung
budaya

Uniknya Tradisi Balap Karung

4 July 2025
1
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Next Post
70 % Peserta SNBT Gugur

70 % Peserta SNBT Gugur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In