Agustus 9, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Fiesta de San Fermi Festival Berdarah dari Pamplona 

Redaksi by Redaksi
16 Mei 2025
in budaya
0
Fiesta de San Fermi Festival Berdarah dari Pamplona 

‎La Fiesta de San Fermín lebih dikenal sebagai Adu Banteng di dunia berbahasa Inggris. Perayaan berbahaya di Pamplona ini diadakan setiap tahun pada awal bulan Juli.

‎Sungguh perayaan yang luar biasa! La fiesta de San Fermín adalah seminggu penuh pesta semalam suntuk, musik live, dan orang-orang yang berkumpul dari seluruh dunia.

BACA JUGA

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

‎Untuk diketahui, San Fermín adalah uskup pertama kota itu dan santo pelindung Pamplona.

Ia dibesarkan di Pamplona yang diperintah oleh bangsa Romawi dan memeluk agama Kristen di usia muda.

Setelah menempuh pendidikan formal, ia diangkat menjadi uskup dan kembali ke Pamplona dan daerah sekitarnya dengan misi untuk menyebarkan firman Tuhan.

‎Tak lama kemudian, ia menyeberang ke Prancis dalam upaya untuk mengubah agama orang-orang kafir Romawi menjadi Kristen.

Menurut legenda, dalam 40 hari misinya, ia berhasil mengubah agama lebih dari 3.000 orang kafir.

‎Para penguasa pagan setempat tidak senang dengan pekerjaannya. Mereka memenjarakan dan memenggal kepalanya. Dengan demikian, ia dinobatkan menjadi Orang Suci.

‎La Fiesta de San Fermín diciptakan untuk menghormati San Fermín dan awalnya dirayakan pada musim gugur, untuk mengenang hari kematiannya.

Namun, karena komplikasi cuaca, festival tersebut kemudian dipindahkan ke bulan Juli.

‎Adu banteng bermula sebagai cara bagi para penggembala sapi untuk mengangkut ternak mereka ke arena adu banteng di kota, untuk dipertandingkan atau dijual.

Menjadi praktik umum bagi masyarakat untuk membersihkan jalan-jalan agar para penggembala dapat membawa ternak mereka dari desa melalui jalan-jalan kota ke arena.

‎Rute ini panjangnya sekitar setengah mil dan akhirnya menjadi ajang kompetisi di antara pemuda setempat.

Mereka akan berlomba di jalan untuk saling berlomba dan membawa ternak ke arena.

‎Akhirnya, La Fiesta de San Fermín dan kompetisi ini digabung menjadi satu perayaan yang luar biasa.

‎La Fiesta de San Fermín kini menjadi salah satu pesta paling terkenal di dunia. Festival yang kita kenal sekarang ini dimulai pada tahun 1592 untuk merayakan santo pelindung Pamplona, San Fermín.

Prosesi untuk menghormati San Fermín tercatat sejak tahun 1182 ketika seorang pendeta mengembalikan relik San Fermín ke Pamplona.

‎Adu banteng merupakan bagian terpenting dari festival ini, perayaan yang berlangsung selama seminggu ini,  meliputi prosesi keagamaan, kembang api, parade, dan musik live. ***

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

Tags: Adu bantengFestival kota PamplonaFiesta de la fermin

Post Terkait

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 
budaya

Sedekah Laut, Tradisi Sakral di Pantai Selatan 

5 Agustus 2025
2
‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia   ‎
budaya

‎Catat, Ini Bahasa yang Paling Banyak Digunakan di Dunia  ‎

4 Agustus 2025
3
Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang
budaya

Eh Leuho, Tradisi Tidur Siang dari Sabang

4 Agustus 2025
2
Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau   ‎
budaya

Keberanian Masyarakat Dayak Lewat Tari Mandau  ‎

4 Agustus 2025
1
Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani
budaya

Niki Paleg, Potong Jari Ala Suku Dani

30 Juli 2025
5
Kabau Padati, Kendaraan Tradisional yang Mulai Ditelan Zaman   ‎
budaya

Kabau Padati, Kendaraan Tradisional yang Mulai Ditelan Zaman  ‎

30 Juli 2025
2
Next Post
Kokoda, Penggugah Selera dari Pasifik

Kokoda, Penggugah Selera dari Pasifik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In