July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Buah Tangan

Gula Lempeng, Buah Tangan dari Nusa Tenggara 

Redaksi by Redaksi
8 May 2025
in Buah Tangan
0
Gula Lempeng, Buah Tangan dari Nusa Tenggara 

GULA MERAH bukan hanya diproduksi masyarakat Pulau Jawa saja, tetapi juga di Provinsi NTT. Di sini, produk tersebut dinamakan gula lempeng.

‎Gula lempeng adalah gula merah yang terbuat dari nira pohon lontar.

BACA JUGA

Bosan Makan Bakso di Warung? Ayo Bikin Sendiri 

Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 

Di sepanjang kawasan Pantai Lasiana memang banyak ditumbuhi pohon lontar. Sebagai bahan utama gula lempeng adalah nira atau air hasil sadapan pohon lontar.

Pohon lontar dipanjat lalu diiris untuk mengambil nira. Air hasil sadapan tersebut kemudian ditampung dalam ‘haik’ atau wadah yang terbuat dari daun lontar.

‎Nira atau biasa disebut dengan ‘tuak’ kemudian dimasak dalam wadah aluminum di atas perapian kayu bakar.

Wadah alumunium ini merupakan simbol modernisasi yang menyentuh kehidupan tradisional masyarakat setempat.

Di beberapa daerah lain, wadah yang digunakan untuk memasak masih memakai periuk dari tanah liat.

Perlahan-lahan ‘tuak’ yang berwarna putih pun berubah warna menjadi cokelat.

Mulanya cair, namun akhirnya mengental. “Perlu waktu empat sampai lima jam untuk masak tuak,” kata Wehelmince sambil terus sibuk membersihkan ‘haik’.

Setelah itu, cairan kental ‘tuak’ dituang dalam cetakan berbentuk melingkar. Cetakan ini pun terbuat dari daun lontar.

Diamkan ‘tuak’ hingga dingin dan mengeras. Jadilah gula lempeng khas Nusa Tenggara Timur. Gula lempeng ini enak diemut layaknya permen.

Rasanya legit namun sangat halus turun ke kerongkongan. Manis yang sopan dan tak mencekik.

‎Konon, mengonsumsi gula lempeng juga baik untuk penderita sakit maag.

Berapa harga untuk gula lempeng ini? “Satu kilogram harga 15 ribu rupiah,” jawab Wehelmince. Dulu, kayu kusambi dipakai untuk menjadi kayu bakar tungku perapian.

Sayang, kusambi mulai habis. Karena itu, para pembuat gula lempeng menganti kayu kusambi dengan pelepah atau buah lontar.

‎Waktu terbaik bagi para penyadap nira lontar adalah pada bulan Februari sampai Oktober.

Mereka menghindari bulan dengan musim penghujan. Karena lontar di musim hujan akan mengandung terlalu banyak air.

Sehingga rasa ‘tuak’ pun menjadi tawar. Sebaliknya, di musim kemarau dengan minim hujan pun adalah masa sulit untuk menyadap nira.

Sebab, lontar menjadi kering sehingga susah untuk diambil niranya. Proses pembuatan gula lempeng secara tradisional ini memang menarik untuk dilihat.

‎Karena itu, ada baiknya Anda mampir sebentar untuk menyasikan secara langsung pembuatannya.

Jangan lupa untuk membeli gula lempeng sebagai oleh-oleh. ***

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

‎

Tags: Gula ArenGula LempengGula lontar

Post Terkait

Bosan Makan Bakso di Warung? Ayo Bikin Sendiri 
Buah Tangan

Bosan Makan Bakso di Warung? Ayo Bikin Sendiri 

18 June 2025
2
Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 
Buah Tangan

Kopi Kiniko, Kopi Tradisional dengan Konsep Kekinian 

18 June 2025
5
Segarkan Harimu dengan Rujak  ‎
Buah Tangan

Segarkan Harimu dengan Rujak ‎

16 June 2025
2
Nasi Kentut, Kuliner Andalan Kota Medan
Buah Tangan

Nasi Kentut, Kuliner Andalan Kota Medan

16 June 2025
2
Ti’i Langga, Topi Unik Masyarakat Rote
Buah Tangan

Ti’i Langga, Topi Unik Masyarakat Rote

14 June 2025
3
‎Bumerang, Senjata Unik Kaum Aborigin 
Buah Tangan

‎Bumerang, Senjata Unik Kaum Aborigin 

12 June 2025
2
Next Post
Bapenda Kabupaten Bekasi Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB 

Bapenda Kabupaten Bekasi Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In