July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Lintas Budaya

Balogo, Permainan Unik Bumi Borneo 

Redaksi by Redaksi
4 May 2025
in Lintas Budaya
0
Balogo, Permainan Unik Bumi Borneo 

INDONESIA memiliki banyak permainan tradisional yang berasal dari berbagai daerah.

Salah satunya adalah permainan tradisional Balogo yang merupakan permainan tradisional asal Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Seperti apa permainan Balogo?

BACA JUGA

Svið, Makanan Rating Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas ‎

Dayak Kudangan, Kampung Minang di Pedalaman Kalimantan

‎Dikutip dari laman resmi Kemdikbud, nama Balogo diambil dari kata logo, yaitu bermain dengan menggunakan alat ‘logo’.

Permainan Balogo merupakan keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang.

‎Logo ini terbuat dari bahan tempurung kelapa (kebanyakan dibuat berlapis dua) dan direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat.

Ukuran bahan tempurung kelapa yang digunakan memiliki garis tengah sekitar 5-7 cm dan tebal antara 1-2 cm.

Bentuk alat logo juga bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segitiga, bentuk layang-layang, daun, dan bundar.

‎Saat bermain Balogo, pemain harus dibantu dengan sebuah alat yang disebut panapak atau kadang-kadang di beberapa daerah ada yang menyebutnya dengan campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2 cm.

Fungsi panapak atau campa ini adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.

‎Permainan tradisional Balogo sendiri bisa dilakukan satu lawan satu atau secara beregu.

Cara atau aturan bermain satu lawan satu dengan beregu pun berbeda.

‎Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah pemain yang “pasang” (pemain yang logonya dipasang untuk dirobohkan).

Untuk jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang.

‎Nantinya, jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan.

Cara memasang logo ini adalah didirikan berderet ke belakang pada garis-garis melintang.

Ketentuannya, regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan yang akan menjadi pemenangnya.

‎Tak hanya menyenangkan dan bisa menjadi warisan budaya, permainan Balogo juga mengandung mitos sekaligus filosofi yang luhur sebagai tradisi permainan yang diwariskan nenek moyang Suku Dayak Kalimantan Tengah.

‎Permainan Balogo dipercaya masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah zaman dahulu sebagai permainan yang bisa mengukur tingkat kesuburan (keberuntungan) kehidupan mereka.

‎Meski tidak diketahui kapan tradisi ini mulai ada, namun permainan Balogo ini dimainkan hampir di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.

Pada masyarakat setempat, permainan ini bersifat musiman yakni digelar setelah masa panen padi dan upacara Tiwah.

‎Setelah menggelar upacara Tiwah, yang sama artinya dengan membuang harta.

Untuk mengukur rezeki atau keberuntungan setelah upacara Tiwah, masyarakat kemudian memainkan Balogo.

‎Permainan ini juga menanamkan nilai-nilai budaya bagi memainkan permainan tradisional Balogo misal kejujuran, tidak egois, kerjasama, sikap kerja keras dan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan persoalan.

‎(Agus)

Tags: BalogoBudaya BorneoPermainan masyarakat Kalimantan

Post Terkait

Svið, Makanan Rating Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas  ‎
Kuliner

Svið, Makanan Rating Terburuk di Dunia 2025 Versi Taste Atlas ‎

25 May 2025
7
Dayak Kudangan, Kampung Minang di Pedalaman Kalimantan
Lintas Budaya

Dayak Kudangan, Kampung Minang di Pedalaman Kalimantan

11 May 2025
10
Buskashi, Tradisi yang Membakar Adrenalin   ‎
Lintas Budaya

Buskashi, Tradisi yang Membakar Adrenalin  ‎

10 May 2025
2
‎Mengenal Wife Carrying, Olahraga Unik dari Finlandia   ‎
Lintas Budaya

‎Mengenal Wife Carrying, Olahraga Unik dari Finlandia  ‎

3 May 2025
1
Ngaben, Tradisi Hindu Menuju Nirwana  ‎
Lintas Budaya

Ngaben, Tradisi Hindu Menuju Nirwana ‎

1 May 2025
3
Bangun Kebersamaan & Keceriaan dengan Bakiak  ‎
Lintas Budaya

Bangun Kebersamaan & Keceriaan dengan Bakiak ‎

29 April 2025
3
Next Post
Ini Dia, Aktor Terkaya di 2025

Ini Dia, Aktor Terkaya di 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In