July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Alat musik tradisional

Bansi, Suling Khas Minang dengan Suara Mendayu

Redaksi by Redaksi
3 May 2025
in Alat musik tradisional
0
Bansi, Suling Khas Minang dengan Suara Mendayu

‎BANSI merupakan salah satu alat musik tiup tradisional masyarakat Minangkabau.

Alat musik yang terbuat dari bambu ini memiliki tampilan dan cara memainkan yang mirip dengan seruling dan flute.

BACA JUGA

No Content Available

‎Mengutip dari laman  warisanbudaya.kemdikbud.go.id, bambu yang digunakan untuk membuat bansi biasanya adalah bambu batuang, poriang, soriak, maupun tolang.

Bansi memiliki tujuh lubang yang dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern.

‎Lubang-lubang pada bansi berfungsi sebagai nada dasar sekaligus sebagai lubang pemecah udara yang diatur dengan jari-jari tangan.

‎Sejarah Minangkabau mencatat, pada masa pergerakan Perang Paderi, salah satu hal yang dipertentangkan adalah penggunaan alat musik yang didengar orang lain dapat berakibat buruk.

Salah satu alat musik yang dimaksud adalah bansi.

‎Mayoritas yang tertarik dengan alunan bansi adalah perempuan, sehingga muncul anggapan bahwa bansi terdengar bagus karena diberi ‘pitunang’.

Pitunang merupakan penghubung atau pengikat jiwa seseorang yang menggunakan mantra-mantra atau doa-doa ke dalam alat musik tersebut.

‎Berdasarkan cerita tersebut, bisa diketahui bahwa bansi sudah ada di Minangkabau sebelum abad ke-19.

Sejalan dengan hal tersebut, bansi juga sudah diwarisi sejak dulu secara turun-temurun di Kabupaten Tanah Datar.

‎Setiap daerah di Sumatra Barat sudah mengenal alat musik ini, kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Bansi digunakan hampir di setiap acara, baik dalam acara hiburan, adat, hingga ritual.

Hingga kini, banyak masyarakat yang masih memperlajari cara memainkan seruling Minangkabau, sehingga banyak pula masyarakat yang terampil memainkannya. ***

‎

Tags: BansiSeruling bambuSuling dari Minangkabau

Post Terkait

No Content Available
Next Post
‎Pacu Adrenalin dengan Pacu Jalur

‎Pacu Adrenalin dengan Pacu Jalur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In