July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Megapolitan

Upaya UKM Promosikan Budaya DKI ke Mancanegara Melalui Batik Betawi

Redaksi by Redaksi
26 December 2023
in Megapolitan
0
Upaya UKM Promosikan Budaya DKI ke Mancanegara Melalui Batik Betawi

Jakarta (ANTARA) – Usaha kecil menengah (UKM) sekaligus butik khusus batik Betawi, ELEMWE memiliki beberapa cara untuk mempromosikan budaya fashion Jakarta hingga ke mancanegara melalui produk batik.

Lily Mariasari selaku pemilik ELEMWE menjelaskan, batik Betawi dapat dipromosikan melalui sejumlah cara, yaitu dengan berinovasi dalam hal desain batik, mengadakan pembinaan bagi para pengrajin, bekerjasama dengan Abang None, serta membawa karya-karya batik Betawi ke mancanegara.

BACA JUGA

Untuk Diketahui, Ini Sungai yang Membelah Kota Jakarta 

Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 

“Kita ini kan ada di Jakarta, ya. Yang pastinya kita harus mempromosikan seni budaya Kota Jakarta. Nah, batik Betawi itu sebagai salah satu seni budaya Kota Jakarta yang wajib kita promosikan,” ujar Lily Mariasari dalam acara Podcast Budaya di kanal YouTube resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa fesyen selalu berkembang. Dahulu, ujarnya, batik selalu dipakai di acara-acara resmi, tetapi seiring waktu penggunaannya semakin berkembang, bisa dipakai di berbagai macam suasana dan acara, bahkan untuk ke kantor.

“Bahkan anak-anak muda sekarang sudah mulai kan, bagaimana kita memodifikasi si batik itu menjadi look yang lebih trendy,” dia menambahkan.

Lily menjelaskan, batik Betawi sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kala itu, ujarnya, lebih dikenal sebagai batik Batavia, dan dipakai oleh para nona dan nyai. Dia menyebutkan motif yang sering dipakai adalah bunga-bunga.

Akan tetapi, tambahnya, batik Betawi tidak terlalu terkenal pada masa itu, karena produk-produk batik masih didominasi oleh batik dari Jawa.

“Terus, makin ke sini, makin ke sini, makin ke sini, di mana ada peraturan bahwa setiap daerah harus memiliki seni batik masing-masing, dengan corak seni budaya masing-masing. Nah, mulai dari saat itu, Jakarta, atau Betawi, bangkit lagi,” dia menuturkan.

Melalui motif-motif batik berupa ciri khas seperti ondel-ondel, gigi balang, dan tapak dara, katanya, Jakarta mulai mempromosikan seni budayanya kembali dalam bentuk fesyen. Dalam proses kreasi desain batik Betawi sendiri, ujarnya, dia berinovasi dengan mengikuti tren mode yang sedang berkembang tanpa menyingkirkan unsur-unsur budaya Betawinya.

Contohnya, ujarnya, memberikan sentuhan warna lain pada ondel-ondel yang biasanya dikenal dengan warna merah.

“Kalau kita tidak berkembang atau berinovasi, itu lah, makanya batik Betawi dikenalnya itu-itu saja,” katanya.

Dia juga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Abang None untuk mempromosikan penggunaan batik Betawi di kalangan anak muda. Selain itu, katanya, mereka juga berupaya menarik minat orang luar negeri dengan cara bermain dengan warna dalam desainnya. Menurutnya, Betawi identik dengan warna-warna yang cerah.

“Kalau misalnya contohnya kita ke Eropa. Eropa kan kurang menerima kalau warna-warna seperti itu. Dia lebih kayak monokrom gitu ya,” katanya.

Dia menceritakan satu pengalaman uniknya ketika membawa batik-batik bermotif Betawi itu ke luar negeri. Ketika di Rusia, ujarnya, sekumpulan bapak-bapak memperebutkan batik bermotif bajaj. Transaksi dan interaksi itu berlanjut, tambahnya, bahkan saat dirinya pulang ke Indonesia, di mana pembeli dari Rusia itu memesan lagi batik Betawi.

Adapun sejumlah tantangan yang mereka hadapi, ujarnya, yaitu melatih ketelitian para pengrajin. Menurutnya, karena kesenian membatik baru berkembang di DKI dibandingkan di daerah-daerah lain, seperti Jawa, maka tingkat ketelitian pengrajin dari daerah lain lebih unggul dibandingkan pengrajin Jakarta.

Dia menilai, para pengrajin butuh pendampingan agar bisa memenuhi permintaan klien secara total. Dia menjelaskan, untuk pendampingan dalam pembuatan batik secara cap, waktunya relatif lebih singkat, sedangkan pembinaan untuk batik tulis lebih lama. Lily mengaku, pembinaan batik tulis oleh pihaknya sudah memasuki tahun ketiga.

Namun, ibu-ibu yang mendapatkan pendampingan dari ELEMWE selalu menunjukkan bersemangat, ujarnya. Selain itu, Lily memotivasi para pengrajin batik Jakarta agar dapat menghasilkan harya lebih baik lagi, dengan cara membawa karya-karya mereka ke luar negeri untuk dipamerkan.

“Tidak usahlah sampai ke luar negeri, tapi ditaruh di mall saja mereka itu sudah bangga banget, apalagi dipakai sama artis,” kata dia menambahkan.

Post Terkait

Untuk Diketahui, Ini Sungai yang Membelah Kota Jakarta 
Megapolitan

Untuk Diketahui, Ini Sungai yang Membelah Kota Jakarta 

25 June 2025
3
Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 
Keluarga

Sebanyak 8,57 % Penduduk Indonesia Hidup di Bawah Garis Kemiskinan 

28 May 2025
3
Antusias Siswa SDN Rawamangun XII Ikuti Perjusa
Megapolitan

Antusias Siswa SDN Rawamangun XII Ikuti Perjusa

24 May 2025
54
Saat Masyarakat Kesulitan, Kenapa Pemerintah Tak Cetak Uang Saja?  ‎
Megapolitan

Saat Masyarakat Kesulitan, Kenapa Pemerintah Tak Cetak Uang Saja? ‎

22 May 2025
3
‎Ini Dia Desa-Desa Terkaya di Indonesia
Megapolitan

‎Ini Dia Desa-Desa Terkaya di Indonesia

21 May 2025
2
Bapenda Kabupaten Bekasi Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB 
Megapolitan

Bapenda Kabupaten Bekasi Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB 

8 May 2025
10
Next Post
Pemkot Tangerang Gelar Kirab Budaya Nasional

Pemkot Tangerang Gelar Kirab Budaya Nasional

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In