July 4, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Randai, Tradisi Minang yang Tak Lekang oleh Zaman 

Redaksi by Redaksi
26 May 2025
in budaya, Tradisi
0
Randai, Tradisi Minang yang Tak Lekang oleh Zaman 

‎RANDAI adalah kesenian khas Minangkabau, yang berupa teater rakyat.

‎‎Kesenian tradisional randai menggabungkan seni lagu, tari, musik, drama, dan silat menjadi satu kesatuan.

BACA JUGA

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

‎Disebut sebagai kesenian khas Minangkabau, karena randai hanya terdapat di Minangkabau.

‎‎Di daerah lain tidak dikenal kesenian randai, jika ada kesenian yang serupa, nama dan seni pertunjukkannya akan berbeda.

‎‎Konon, kesenian ini berasal dari perguruan silat di Sumatera Barat.

‎‎Para pakar mengatakan bahwa randai memiliki unsur pokok, yaitu cerita, dialog dan akting, galombangan, dan gurindam.

‎‎Keempat unsur tersebut tidak boleh ditiadakan, sebab jika salah satu tidak ada maka tidak dapat dikatakan kesenian randai.

‎‎Randai merupakan kesenian untuk hiburan yang biasa dipertunjukkan saat pesta rakyat atau hari raya Idul Fitri.

‎‎Asal-usul Randai

‎‎Pada masa lalu, randai menjadi sarana komunikasi penting penduduk Minangkabau.

‎‎Randai berasal dari kata marandai atau malinka yang artinya membentuk lingkaran.

‎‎Randai memiliki makna lain yang berasal dari kata randai, yaitu ber(h)andai yang artinya berkeinginan atau bertutur yang menggunakan kalimat-kalimat kiasan atau kata-kata samar.

‎‎Pada masa lalu pemeran teater randai semua laki-laki. Bila dalam cerita ada tokoh perempuan, maka peran tersebut dimainkan oleh laki-laki.

‎‎Pemeran tokoh wanita dipilih berdasarkan fisik. Karena, pemeran wanita harus terlihat cantik saat memerankan tokoh itu.

‎‎Sebagai catatan, laki-laki yang memerankan tokoh wanita bukan waria, saat dialog tidak merubah suaranya menjadi suara perempuan.

‎‎Tokoh perempuan umumnya hanya menjadi primadona dalam pertunjukan randai. Pada perkembangannya, randai dapat dimainkan oleh semua kalangan.

‎‎Namun kostum dan tata rias pemain adalah perempuan.

‎‎Cara Permainan Randai

‎‎Dalam kesenian atau permainan randai ini dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Dalam satu kelompok diisi 14 sampai 25 orang.

‎Anggota randai biasanya disebut dengan anak randai yang berasal dari kalangan pedagang, pengrajin, dan petani dari daerah setempat.

‎Selanjutnya, para pemain akan melangkah secara perlahan sembari menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-ganti.

‎Randai dipimpin oleh seorang yang disebut panggoreh.

Selain ikut dalam permainan, ia memiliki tugas untuk mengeluarkan teriakan khas, seperti hep! tah! tih!.

‎Teriakan itu untuk menentukan cepat lambatnya tempo gerakan.

Tujuannya supaya randai dimainkan secara rampak dan indah di mata penonton.

‎Dalam satu grup, biasanya ada beberapa panggoreh, maksudnya untuk mengantisipasi jika ada panggoreh yang kelelahan.

‎Sebab, dalam satu cerita randai dapat menghabiskan satu sampai lima jam bahkan lebih.

‎Selain itu, salah satu pemain bertugas memberikan aba-aba dalam permainan. Pemain itu disebut sebagai janang.

‎Cerita Randai

‎Sumber cerita randai adalah cerita rakyat yang bertemakan budi pekerti, susila, malu, pendidikan, dan menanamkan kesadaran berbangsa.

‎Cerita randai dapat dikembangkan menjadi cerita baru. Namun supaya tetap memiliki akar Minangkabau, cerita baru itu mengandung nilai-nilai kehidupan masyarakat Minangkabau, baik nilai-nilai kehidupan masa silam atau masa kini.

‎Sumber cerita yang dimainkan dalam randai adalah Kaba atau cerita rakyat. Kaba merupakan prosa berirama sastra Minangkabau tradisional yang diceritakan dalam dendang.

‎Kaba diceritakan secara turun temurun sehingga banyak variasi dan versi.

‎Kaba yang terkenal adalah Kaba Anggun Nan Tonga Magek Jabang, dianggap sebagai puncak dari semua Kaba.

‎Cerita lainnya adalah Sabai Nan Aluih, Cindua Mato, dan Anggun Nan Tongga. ***

‎

Tags: Budaya RandaiCerita RandaiTradisi Randai

Post Terkait

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎
budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

3 July 2025
2
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 
budaya

Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 

2 July 2025
2
Toge Goreng, Kuliner Betawi yang Tak Digoreng   ‎
budaya

Toge Goreng, Kuliner Betawi yang Tak Digoreng  ‎

1 July 2025
4
Next Post
Reog, Budaya Jawa yang Diakui Dunia

Reog, Budaya Jawa yang Diakui Dunia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In