BERMAIN SULING di atas punggung kerbau adalah sebuah gambaran yang sering dikaitkan dengan kehidupan pedesaan, khususnya di daerah agraris.
Ini bukan sekadar aktivitas rekreasi, tetapi juga mencerminkan kedekatan manusia dengan alam dan hewan ternak, serta nilai-nilai budaya yang terkait dengan pertanian.
Aktivitas ini menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dan hewan, khususnya kerbau yang merupakan hewan penting dalam aktivitas pertanian.
Di beberapa daerah, bermain suling di atas punggung kerbau bisa menjadi bagian dari tradisi atau kesenian lokal.
Misalnya, dalam seni pertunjukan calempong di Kampar, suling dan musik dimainkan saat duduk di atas punggung kerbau.
Aktivitas ini juga bisa menjadi ungkapan kegembiraan, terutama setelah musim panen yang berhasil, di mana musik dan tarian sering menyertai.
Di beberapa daerah, suara suling dipercaya dapat menenangkan kerbau, bahkan ketika mereka sedang bertengkar, seperti yang diceritakan tentang seorang peniup suling di Sumatera Utara yang mampu menenangkan kerbau dengan lagu tradisional. ***