July 3, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home budaya

Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak ‎

Redaksi by Redaksi
3 July 2025
in budaya, Tradisi
0
Telingaan, Tradisi Memanjangkan Kuping Masyarakat Dayak  ‎

‎Suku Dayak di Kalimantan mengenal sebuah tradisi unik yang bernama tradisi kuping panjang, di mana kecantikan seorang wanita tidak dinilai dari wajah, namun dari telinga mereka.

‎Dalam tradisi ini, panjang telinga dianggap sebagai simbol kecantikan dan status sosial.

BACA JUGA

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

Proses pemanjangan telinga dimulai sejak usia muda dengan cara mengenakan cincin telinga yang terbuat dari logam, kayu, atau bahan lainnya

‎‎Untuk diketahui, tradisi kuping panjang sendiri merupakan simbol kecantikan wanita suku dayak.

‎Masyrakat dayak sendiri menyebut tradisi ini dengan sebutan Telingaan Arru.

‎Tradisi telingaan aruu dimulai sejak bayi, dengan ritual mucuk penikng atau penindikan daun telinga sebagai tanda awal.

Namun, telinga bayi tidak langsung dipanjangkan; terlebih dahulu, telinga bayi akan dipasangi benang sebagai pengganti anting-anting.

‎Setelah luka dari tindikan sembuh, benang tersebut diganti dengan pintalan kayu gabus. Ukuran pintalan kayu gabus ini akan diperbesar setiap minggu.

‎Kayu gabus dipilih karena kemampuannya untuk mengembang ketika terkena air, sehingga dapat memperbesar lubang pada daun telinga secara bertahap.

‎Setelah lubang pada daun telinga cukup besar, gadis akan dikenakan belaong, yaitu anting-anting tradisional yang terbuat dari tembaga.

‎Ada dua jenis belaong yang dipakai: hisang semhaa, yang dikenakan di sekitar daun telinga, dan hisang kavaat, yang dipasang pada daun telinga.

‎Jumlah belaong yang dikenakan akan ditambahkan secara bertahap, sehingga lubang pada daun telinga semakin lama semakin membesar.

Penambahan belaong dilakukan sesuai dengan aturan yang mempertimbangkan usia dan status sosial pemakainya.

‎Belaong ini tidak pernah dilepas dan terus dipakai baik saat beraktivitas maupun tidur.

Meskipun demikian, terdapat batasan ukuran panjang daun telinga; untuk wanita, panjangnya tidak lebih dari dada.

‎Tradisi ini mencerminkan nilai estetika dan status sosial dalam masyarakat Dayak, meskipun kini semakin jarang dipraktikkan seiring dengan modernisasi dan perubahan sosial. ***

‎

Tags: Budaya dayakPanjangkan kupingTelingaan

Post Terkait

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 
budaya

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

3 July 2025
5
Sombrero, Topi Unik dari Mexico
budaya

Sombrero, Topi Unik dari Mexico

2 July 2025
2
Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung  ‎
budaya

Tiban, Tradisi Minta Hujan di Tulung Agung ‎

2 July 2025
3
Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 
budaya

Nyulo, Tradisi Berburu Udang & Kepiting di Belitung 

2 July 2025
2
Toge Goreng, Kuliner Betawi yang Tak Digoreng   ‎
budaya

Toge Goreng, Kuliner Betawi yang Tak Digoreng  ‎

1 July 2025
4
Pesona Pariangan, Salah Satu Desa Terindah di Dunia  ‎
budaya

Pesona Pariangan, Salah Satu Desa Terindah di Dunia ‎

1 July 2025
2
Next Post
Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

Belly Dance, Tarian Unik dari Timur Tengah 

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Elly Sri Pujianti Tuntaskan 32 Tahun Pengabdian di PWI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orang-Orang Berengsek di Tarumanegara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In