November 7, 2025
Jurnal Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
Home Camilan

Bala-Bala, Camilan Khas Tanah Sunda  ‎

Redaksi by Redaksi
26 Mei 2025
in Camilan
0
Bala-Bala, Camilan Khas Tanah Sunda   ‎

‎BALA-BALA merupakan salah satu kudapan favorit warga Jawa Barat. Sebetulnya makanan ini lebih dikenal dengan sebutan bakwan, namun terdapat nama lain tergantung daerahnya.

‎Bala-bala adalah kudapan yang terbuat dari campuran adonan tepung terigu dengan beberapa jenis sayur yang diiris, pada umumnya menggunakan wortel dan kol kemudian digoreng.

BACA JUGA

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 

‎Asal-Usul Bala-bala

‎‎Mungkin jika mendengar nama bakwan akan lebih akrab dibanding bala-bala bagi banyak orang.

Dilansir dari laman stekom.ac.id, nama bakwan berasal dari bahasa Tiongkok, yakni kata bak yang memiliki arti daging dan wan yang diartikan sebagai bola.

‎Penyajian bakwan sudah mengalami perubahan dari masa ke masa. Kudapan ini sudah disesuaikan dengan selera masyarakat.

Saat ini, bakwan atau bala-bala juga memiliki berbagai macam jenis, seperti bakwan jagung dan bakwan udang.

‎Ketika terjadi perdagangan dan pertukaran budaya di Indonesia, resep bala-bala atau bakwan sudah tercampur hingga kudapan ini mengalami perkembangan dengan tidak ada lagi daging di dalamnya.

‎Kenapa Namanya Bala-bala?

‎Bala-bala merupakan penamaan khas yang digunakan oleh masyarakat Sunda. Mengutip perkataan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Elvi Citraresmana di laman unpad.ac.id, orang Sunda memiliki kebiasaan unik memberi nama makanan dengan kata yang diulang.

‎Begitu pun bala-bala yang didapat dari kata bala yang merupakan kata Sunda yang memiliki arti tidak bersih atau tidak rapi.

Hal ini dikarenakan bentuk bala-bala yang terkesan tidak rapi karena isiannya yang berupa sayur tercampur secara acak dan tidak rapi dengan adonan tepung terigu.

‎Dikutip dari berbagai sumber, bala-bala memiliki nama lain yang berbeda di beberapa daerah.

Diantaranya adalah:

‎1. Bakwan

‎Sebutan bakwan biasa digunakkan oleh warga yang tinggal di Pacitan maupun Jakarta dan sekitarnya.

Cara menyantapnya dapat langsung dimakan saja jika sudah digoreng dengan tambahan cabe maupun sambal kacang.

‎2. Ote-ote

‎Ote-ote adalah sebutan yang digunakkan oleh warga yang tinggal di Gresik, Mojokerto, Surabaya, dan sekitarnya.

Ote-ote memiliki makna lain yang berarti telanjang dada. Untuk daerh tertentu harus lebih berhati-hati saat menyebutnya.

‎3. Pia-pia

‎Pia-pia memiliki makna terhadap makanan yang berbeda di beberapa daerah.

Namun, sebutan pia-pia di Ponorogo dimaksudkan pada bakwan sayur.

‎4. Hongkong

‎Hongkong yang dimaksud oleh warga yang tinggal di Jawa Timur bagian timur seperti Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo adalah gorengan bakwan.

‎5. Heci

‎Warga yang tinggal di Ngawi, Madiun, Nganjuk, dan Magetan biasa menyebut bakwan dengan sebutan heci.

Heci biasa disantap dengan sambal petis maupun cabe rawit.

‎6. Weci

‎Weci biasa disebut oleh warga yang tinggal di Malang, Lumajang, dan Blitar.

Cara penyajiannya sama dengan Heci. Terkadang isian dari weci tidak hanya sayuran, tetapi ada udangnya juga.

‎7. Tirem

‎Tirem adalah sebutan untuk bakwan yang digunakkan oleh warga yang tinggal di Probolinggo.

‎8. Kandoang

‎Warga yang menetap di Kendari yang terletak di Sulawesi Utara biasa menyebut bakwan sayur dengan sebutan kandoang.

‎9. Makao atau Macau

‎Lagi-lagi sebutan yang mirip dengan nama sebuah wilayah. Orang-orang yang tinggal di Nusa Tenggara Timur biasa menyebut bakwan dengan sebutan makao atau macau.

Biasanya macau disajikan dengan saus sambal, sambal kacang, racikan saus tomat, maupun cabe rawit.

‎10. Badak

‎Bukan badak hewan yang dibahas di sini, melainkan sebutan untuk bakwan bagi warga yang menetap di Semarang dan Pekalongan.

Penyebutan ini juga menjadi candaan yang dilontarkan kepada orang Semarang.

‎11. Bikang Doang

‎Bikang doang biasa disebut oleh warga yang bermukim di Makassar yang terletak di Sulawesi Selatan.

Cara menyantapnya dimakan bersamaan dengan sambal kacang.

‎Cara Membuat Bala-bala

‎Bahan-bahan

‎3 siung bawang merah, iris dengan halus

‎2 siung bawang putih, haluskan

‎400 gram tepung terigu

‎2 sdm tepung beras

‎50 gram tauge

‎1 batang daun bawang

‎1 buah wortel, diiris berbentuk korek api

‎200 gram daun kol, diiris

‎1 sdm kaldu ayam bubuk tanpa MSG

‎1/2 sdt merica bubuk

‎1 sdt garam

‎minyak goreng

‎Cara Membuat

‎Campurkan wortel, kol, tauge, dan bawang merah yang sudah diiris.

‎Tambahkan bawang putih yang telah dihaluskan,kaldu ayam bubuk, garam dan merica, lalu aduk hingga rata.

‎Tambahkan tepung terigu, lalu aduk sampai merata.

‎Tambahkan air secara bertahap sambil aduk hingga jadi adonan yang kental

‎Sediakan minyak goreng yang banyak yang akan dipanaskan di atas api sedang.

‎Setelah minyak sudah panas, ambil adonan secukupnya dengan sendok kemudian goreng hingga bakwan berubah warna menjadi kuning keemasan.

‎Jika sudah matang, angkat bakwan dan tiriskan minyak.

‎Sajikan saat masih hangat dengan cabe rawit, bakwan sudah siap untuk disantap. ***

‎

Tags: BakwanBala balaCemilan

Post Terkait

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua
Camilan

Udang Selingkuh, Camilan Unik dari Papua

4 Agustus 2025
5
Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 
Camilan

Pinukuik, Pancake Empuk dari Tanah Minang 

2 Agustus 2025
3
Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud  ‎
budaya

Bangket Sagu, Kue Khas Bumi Talaud ‎

29 Juli 2025
2
Lapek Bugih, Camilan Ranah Bundo yang Sarat Sejarah
Camilan

Lapek Bugih, Camilan Ranah Bundo yang Sarat Sejarah

21 Juli 2025
5
Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan   ‎
Camilan

Tumis Karuk, Kuliner Betawi yang Sulit Ditemukan  ‎

21 Juli 2025
2
Dempo Duyan, Dodol Durian Legendaris dari Hutan Paser
Camilan

Dempo Duyan, Dodol Durian Legendaris dari Hutan Paser

15 Juli 2025
10
Next Post
Negara-Negara Islamophobia di Dunia

Negara-Negara Islamophobia di Dunia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    Dendang KIM Meriahkan Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus DPD IKS Kota Bengkulu Periode 2024 – 2029

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harumkan Nama Bengkulu, Izzatul Azizah,  Ukir Prestasi di Dua Kategori  Pada Kejuaraan Pencak Silat Smamuda Festival Championship Se-Malang Raya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi Dilantik, Mulyadi Mandai S.Sos Nahkodai IKSMB Periode 2025 – 2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semangat Hera Juliawati Promosikan Olahraga Taekwondo Virtual di Kabupaten Bekasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sambut HUT RI ke 80, DPD IKM Berkalaborasi  Dengan DPD IKS Kota Bengkulu Gelar Lomba “SONG”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Follow Our Social Media

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

Alamat

Jalan Veteran II No 7 C Gambir , Jakarta 10110

Kontak

  • Email : Elly@jurnalbudaya.com
  • Redaksi : 021 87983445

Copyright © 2023 | jurnalbudaya.com 

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Agenda Budaya
  • Lintas Budaya
  • Megapolitan
  • Nasional
  • Regional
  • Internasional
  • Gaya Hidup

Copyright © 2024 jurnalbudaya.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In