SETIAP kali menyebut rendang, ingatan kita akan langsung membayangkan kuliner khas Ranahminang dengan potongan daging sapi atau kerbau yang mampu menarik selera.
Jadi, bicara rendang pasti konotasinya daging. Padahal di Sumatera Barat, tak hanya daging yang dijadikan rendang.
Ada rendang pucuak ubi, rendang belut, rendang ayam, rendang Itiak dan juga rendang nangka.
Nah, kali ini kita tidak membahas aneka rendang di atas, namun membahas rendang khas dari Pesisir Selatan.
Rendang apa itu? Masyarakat setempat menyebutnya rendang lokan.
Lokan adalah spesies kerang dengan ukuran yang lebih besar dari kebanyakan kerang yang ada di Sumatera Barat.
Rasa rendang lokan sangat unik, mulai dari gurih, pedas, kenyal, dan ada rasa manis alami dari daging lokan itu sendiri.
Rendang lokan berwarna cokelat kehitaman dan memiliki rasa kaldu lebih kuat.
Dan yang terpenting, rendang lokan ini lebih sehat dari rendang daging. Karena lokan atau kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap.mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga mutlak harus berasal dari makanan.
Hal yang menakjubkannya adalah protein dan kemampuannya untuk dicerna dan diserap tubuh setelah dikonsumsi sekitar 85-95 persen.
Ini berarti kerang dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi semua kelompok usia.
Selain protein, asam amino, vitamin, dan mineral, kerang juga rendah lemak gak seperti rendang daging sapi.
Selain bumbu rendang itu,terdapat bahan-bahan atau bumbu lain yang digunakan dalam pembuatan lokan, seperti lokan itu sendiri, santan, bawang merah, air secukupnya, garam, cabe merah giling, bawang putih giling, lengkuas,j ahe, daun kunyit, daun salam, daun jeruk, batang serai dan lainnya.
Selanjutnya, daging lokan akan dimasak dalam jangka waktu selama kurang lebih 3 jam tergantung jenisnya,lalu rendang siap untuk dihidangkan. ***
Bahasa Indonesia: